Terungkap! Inilah Jurus KMM Cilacap Hadapi Krisis Mubaligh Muhammadiyah

PWMJATENG.COM, Cilacap – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap mengambil langkah strategis untuk menjawab tantangan dakwah masa kini dengan membentuk dan mengukuhkan Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM). Langkah ini diambil sebagai respons atas menurunnya jumlah mubaligh Muhammadiyah yang kompeten di tengah derasnya persaingan dakwah dan kemunculan dai-dai yang mirip secara fikih dan ibadah dengan Muhammadiyah.
“Mubaligh merupakan ujung tombak dakwah Muhammadiyah. Keberadaannya vital dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ujar Ketua KMM Cilacap, Kulyubi Amrullah, dalam Rapat Koordinasi KMM yang digelar di SMP Muhammadiyah 2 Cilacap (Mudacil), Ahad (4/5).
Kulyubi menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi para mubaligh saat ini datang dari dua sisi, yakni internal dan eksternal. Secara internal, jumlah mubaligh Muhammadiyah masih sangat terbatas. Banyak di antara mereka yang tidak berlatar belakang pendidikan pesantren, sehingga perlu penguatan kompetensi. Di sisi eksternal, para mubaligh harus bersaing dengan pendakwah lain yang lebih populer di media sosial, namun memiliki gaya dakwah yang mirip.
“Kita harus memiliki tiga kompetensi utama sebagai mubaligh Muhammadiyah, yaitu profesional, karakter, dan sosial,” tegasnya.
Rapat koordinasi kedua ini menjadi kelanjutan dari pertemuan sebelumnya dan berlangsung hangat serta penuh antusiasme. Dalam pertemuan ini, sejumlah keputusan penting berhasil dirumuskan, termasuk percepatan pendataan anggota KMM dan rencana pelaksanaan Diklat Mubaligh Muhammadiyah pada 12–13 Juli 2025 mendatang.
Baca juga, Abduh Hisyam: Muhammad Saw. Nabi Agung dan Negarawan Ulung, Teladan Sepanjang Masa
Diklat tersebut akan dibagi menjadi dua wilayah. Wilayah Barat mencakup distrik Majenang dan Sidareja, sementara Wilayah Timur mencakup distrik Kotatib dan Kroya. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kapasitas para mubaligh dan menjawab kebutuhan umat secara lebih luas.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari LazisMu Daerah Cilacap turut hadir dan memperkenalkan program Mubaligh Zakat. Program ini diharapkan dapat segera dibentuk di Cilacap sebagai upaya mengintegrasikan gerakan dakwah dan filantropi secara lebih efektif.
“Kolaborasi antara LazisMu dan para mubaligh sangat penting. Keduanya memiliki keterkaitan yang erat dan harus saling mendukung,” ujar perwakilan LazisMu dalam sesi presentasi.
Selain itu, dakwah digital menjadi salah satu bahasan penting dalam rapat tersebut. KMM Cilacap menyadari perlunya strategi dakwah yang adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya.
Muhajir, salah satu tokoh dalam rapat tersebut, menambahkan bahwa ikhtiar ini merupakan langkah awal untuk mengorganisasi kembali kekuatan mubaligh di Cilacap. “Ini adalah bagian dari usaha kita menata barisan dakwah Muhammadiyah agar tetap relevan dan menjangkau lebih banyak kalangan,” ungkapnya.
Kontributor : Ali R
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha