PWMJATENG.COM, Surakarta – Siapa sangka, nonton bareng (nobar) kini menjadi metode perkaderan alternatif di Muhammadiyah. Terobosan ini dilakukan oleh Tim KKN MAs Desa Giriwondo, bekerja sama dengan Karang Taruna Dusun Sedran, Desa Giriwondo.
M. Javis, Ketua Tim KKN MAs, menjelaskan bahwa nobar dipilih sebagai metode pengkaderan setelah melihat kejenuhan anak-anak dengan cara konvensional seperti workshop dan pengajian. “Nonton bareng ini kami ambil sebagai jalan alternatif pengkaderan, karena anak-anak sudah terlalu bosan dengan cara pengkaderan melalui workshop, pengajian, dan semacamnya,” ujarnya.
Film yang diputar dalam nobar ini adalah “Buya Hamka Vol. 1”. Pilihan ini bukan tanpa alasan, Buya Hamka tidak hanya dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah, tetapi juga sebagai tokoh nasionalis. Kegiatan ini digelar pada malam tirakatan, 16 Agustus 2024, untuk mengenang jasa para pahlawan. “Dengan niat lain, kita mengenang jasa para pahlawan,” tambah Javis.
Adam Satria, Wakil Ketua Tim KKN MAs, menyatakan bahwa nobar dapat menjadi metode efektif untuk menyampaikan nilai-nilai organisasi dan agama secara santai dan menarik, terutama bagi generasi muda. “Melalui kegiatan ini, nilai-nilai organisasi dan agama bisa disampaikan secara lebih santai dan menarik, terutama bagi generasi muda,” kata Adam.
Baca juga, Sofyan Anif: Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia Menjadi Akar Masalah Pendidikan
Menurut Adam, pendekatan informal ini memungkinkan pengkaderan diterima dengan lebih baik oleh berbagai kalangan, termasuk anak muda yang mungkin kurang tertarik dengan metode konvensional. “Dengan pendekatan yang lebih informal, pengkaderan bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak muda,” tambahnya.
Daffa Zaki, Humas Tim KKN MAs, menambahkan bahwa visual dan audio dalam film dapat membantu menyampaikan pesan pengkaderan dengan lebih efektif. “Melalui visual dan audio, pesan-pesan pengkaderan dapat disampaikan dengan lebih jelas dan mudah dipahami,” ujar Daffa.
Dengan memilih film yang relevan, organisasi dapat memperkuat identitas dan menanamkan nilai-nilai yang diinginkan kepada kader-kadernya. “Cerita atau film yang relevan dengan nilai-nilai organisasi dapat membantu internalisasi pesan dengan lebih efektif,” imbuhnya.
Amelia, Humas Tim KKN MAs, melaporkan bahwa acara nobar ini berjalan lancar dan berhasil menarik perhatian penonton. “Puji syukur kepada Allah, kegiatan nonton bareng ini berjalan dengan lancar. Para penonton sangat mendalami film tersebut,” katanya. Kegiatan nobar ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam.
Kontributor : Adam Satria
Editor : M Taufiq Ulinuha