Teknik Elektro UMS Terima Bantuan RTU dari PLN untuk Tingkatkan Praktikum Berbasis Digitalisasi

PWMJATENG.COM, SURAKARTA — Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima bantuan perangkat pendukung praktikum dari PLN UP2D Jawa Tengah & DIY. Bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Direktur Distribusi PLN yang juga merupakan alumni Teknik Elektro UMS. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk menyelaraskan kompetensi akademik mahasiswa dengan kebutuhan industri ketenagalistrikan modern.
Sekretaris Program Studi Teknik Elektro Kelas Internasional, Dedi Ary Prasetya, S.T., M.Eng., menyampaikan bahwa kerja sama ini semakin memperkuat sinergi antara kampus dan industri.
“Alumni yang kini menjabat sebagai Direktur Distribusi PLN ingin sinergi yang lebih kuat. Bantuan alat ini diberikan agar gap antara industri dan kampus tidak terlalu jauh,” ujarnya, Senin (17/11).
Perangkat yang diberikan meliputi alat pengisian sepeda listrik dan perangkat praktikum laboratorium elektro. Kehadiran perangkat ini akan membantu penyesuaian kurikulum serta peningkatan kualitas praktikum mahasiswa.
“Dengan perangkat yang digunakan PLN, kampus dapat menyesuaikan kurikulum baik dari sisi teori maupun praktik sesuai standar industri,” imbuhnya.

Manajer PLN UP2D Jawa Tengah & DIY, Moh. Khozain, menjelaskan bahwa pemberian perangkat Real-Time Remote Terminal Unit (RTU) merupakan bagian dari dukungan PLN terhadap dunia pendidikan.
“Kami ingin mahasiswa memahami sistem SCADA dan bagaimana RTU bekerja sebagai titik utama kontrol, sensing, dan metering jaringan PLN,” jelasnya.
RTU menjadi perangkat vital dalam pemantauan status jaringan listrik secara real time, mulai dari beban, arus, hingga lokasi padam. Data ini terkoneksi langsung dengan sistem pusat PLN, termasuk informasi gangguan yang tampil di aplikasi PLN Mobile.
Khozain juga menilai bahwa keberadaan RTU membuka peluang pengembangan proyek mahasiswa.
“Mahasiswa bisa mengembangkan Human Machine Interface (HMI) untuk memvisualisasikan data RTU secara lebih inovatif. Harapannya, praktik di kampus bisa langsung applicable di dunia kerja,” tambahnya.
Dedi menambahkan bahwa peluang kolaborasi lanjutan sedang dijajaki, termasuk rencana kunjungan dosen ke PLN untuk memetakan kebutuhan industri serta membuka peluang riset dan pengembangan bersama.
“Intinya, kami ingin aktivitas akademik, riset, dan kurikulum benar-benar mengarah pada kebutuhan industri kelistrikan,” terangnya.
Sinergi UMS dan PLN ini menjadi langkah konkret memperkuat kompetensi mahasiswa melalui pengalaman belajar berbasis perangkat industri terkini. Kolaborasi ini diharapkan terus berkembang dan membuka peluang riset, pengembangan teknologi, serta peningkatan mutu pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan ketenagalistrikan nasional.
Kontributor: (Fika/Humas)
Editor: Al-Afasy



