AUMBerita

Tangis Haru di SMP Mutual Magelang, Ratusan Siswa Gelar Shalat Ghaib untuk Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny

PWMJATENG.COM, Magelang – Ratusan siswa SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang menggelar shalat ghaib dan doa bersama sebagai bentuk empati atas tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Jawa Timur. Berdasarkan data dari BNPB Jawa Timur, peristiwa memilukan itu menelan 67 korban jiwa.

Suasana haru menyelimuti halaman sekolah sejak pagi. Para siswa, yang mayoritas masih duduk di bangku SMP, tampak khusyuk mengikuti kegiatan doa dan shalat ghaib yang dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Miftahul Jannah.

Kegiatan dimulai dengan shalat dhuha berjamaah. Setelah itu, Kepala Sekolah SMP Mutual, Ahmad Haryanto, memberikan pengarahan kepada para siswa mengenai makna empati dan solidaritas dalam menghadapi bencana yang menimpa sesama umat Islam.

“Mereka adalah saudara seiman. Tidak ada yang menyangka musibah ini akan terjadi. Anak-anak bisa membayangkan jika hal seperti ini menimpa keluarga kita. Mari kita sejenak mendoakan mereka dengan shalat ghaib,” ujar Ahmad Haryanto di hadapan ratusan siswa, Kamis (9/10).

Menurut Ahmad, kegiatan tersebut bukan hanya wujud belasungkawa, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter. Ia menegaskan bahwa penting bagi siswa untuk belajar merasakan kesedihan orang lain dan mengasah kepekaan sosial.

“Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga, terutama bagi siswa yang belum pernah mengikuti shalat ghaib. Semoga bisa menjadi pembelajaran langsung dan menumbuhkan literasi keagamaan mereka,” tambahnya.

Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!

Shalat ghaib berlangsung dengan khidmat. Suara doa yang mengalun membuat suasana makin haru. Banyak siswa terlihat menundukkan kepala dan meneteskan air mata saat doa bersama berlangsung.

Salah satu siswa, Azkamedina Hayyu Queena, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Mutual, mengaku bersyukur dapat ikut dalam kegiatan tersebut. Ia menilai, shalat ghaib ini menjadi bentuk rasa peduli sekaligus pengingat tentang kematian yang bisa datang kapan saja.

“Kami mendoakan semoga para korban husnul khatimah. Ini juga menjadi pengingat bagi kami semua bahwa maut bisa datang kapan saja tanpa diduga. Semoga kita senantiasa mengingat Allah dan memperbanyak amal kebaikan,” tuturnya.

Selain mendoakan korban, pihak sekolah juga berharap kegiatan ini dapat menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial di kalangan siswa. Ahmad Haryanto menegaskan, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membentuk karakter dan empati terhadap sesama.

“Di SMP Mutual, kami berkomitmen menjadikan setiap peristiwa sebagai bahan pembelajaran moral dan spiritual. Ketika saudara kita tertimpa musibah, maka tugas kita adalah menunjukkan kepedulian dan doa,” katanya.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk para korban serta harapan agar para santri yang selamat diberi kekuatan dan ketabahan. Para siswa kemudian kembali ke kelas dengan wajah sendu namun penuh keteguhan.

Kontributor : Fury
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE