
PWMJATENG.COM, Wonosobo – Suasana antusias terasa sejak pagi di SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo, Jumat (24/10/2025). Sekolah ini menjadi tuan rumah kegiatan On The Job Training (OJT) Pembelajaran Mendalam yang diikuti oleh kepala sekolah dasar dari Kecamatan Wonosobo, Garung, Kalikajar, dan Wadaslintang. Acara dimulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB dengan penuh semangat dan kolaborasi.
Dalam kegiatan tersebut, SD Muhammadiyah Sudagaran tampil sebagai sekolah pemapar praktik baik. Kepala sekolah Sukaryo memaparkan materi berjudul “Pemanfaatan Media Digital dalam Meningkatkan Nilai Spiritual Melalui Tahfiz.” Melalui presentasi yang dikemas dalam bentuk siklus inkuiri kolaboratif, ia menjelaskan tahapan assess (identifikasi), design (rancangan), implement (pelaksanaan), reflect (refleksi), measure (penilaian), hingga change (perubahan).
Sukaryo menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi yang tidak sekadar berorientasi pada kecanggihan, tetapi juga pada penguatan karakter spiritual. “Kami ingin menunjukkan bahwa digitalisasi tidak harus menjauhkan anak dari nilai-nilai Islam. Dengan pendekatan yang tepat, media digital bisa menjadi sarana menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an melalui tahfiz,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut didampingi oleh Imron selaku pendamping OJT. Para peserta tampak aktif mengikuti setiap sesi, berdiskusi, dan mendokumentasikan praktik pembelajaran yang disampaikan. Mereka juga berencana menerapkan hasil pelatihan itu di sekolah masing-masing. “Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang bagaimana digitalisasi bisa memperkuat spiritualitas siswa,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo selama ini dikenal sebagai sekolah unggul berbasis keislaman yang terus melakukan inovasi. Sekolah tersebut memiliki International Class Program (ICP) dengan pendekatan bilingual dan telah ditetapkan sebagai Sekolah Unggul Utama oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selain itu, sekolah ini juga menjadi Circular School binaan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berfokus pada pembelajaran berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Integrasi antara teknologi dan spiritualitas menjadi ciri khas sekolah yang terletak di jantung Kota Wonosobo itu. Sukaryo menyampaikan bahwa pendekatan tahfiz digital merupakan wujud pembelajaran berkemajuan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Ia meyakini, digitalisasi dapat memperkaya metode pengajaran tanpa kehilangan ruh pendidikan Islam.
Melalui OJT Pembelajaran Mendalam ini, SD Muhammadiyah Sudagaran kembali menunjukkan perannya sebagai pelopor inovasi pendidikan abad ke-21. Sekolah ini mampu memadukan teknologi dengan nilai-nilai keislaman secara harmonis. Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa transformasi digital di dunia pendidikan tidak hanya soal perangkat dan aplikasi, tetapi juga tentang makna dan nilai yang mendalam.
Kegiatan OJT tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk berani berinovasi dalam pembelajaran. Semangat kolaboratif dan reflektif yang ditunjukkan para peserta menandai langkah baru menuju pendidikan yang berdaya saing global, berjiwa spiritual, dan tetap berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Kontributor : Rudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



