Tafsir Tegaskan Peran Masjid Sebagai Pusat Peradaban Umat di Rakernas II Majelis Tabligh Muhammadiyah

PWMJATENG.COM, Kota Batu – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, hadir sebagai salah satu narasumber dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar pada Sabtu (25/10) di Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini mengusung tema “Masjid Berkemajuan sebagai Pusat Gerakan Ilmu, Dakwah, dan Kesejahteraan Umat”.
Dalam forum tersebut, Tafsir menekankan bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan umat. Ia menyebutkan, dalam sejarah Islam, masjid selalu menjadi poros utama kehidupan sosial, pendidikan, dan dakwah. “Masjid harus hidup dan menghidupkan masyarakat. Ia tidak sekadar tempat sujud, tetapi pusat peradaban yang mencerdaskan dan menyejahterakan,” ujar Tafsir di hadapan peserta Rakernas.
Menurutnya, Muhammadiyah telah lama menjadikan masjid sebagai episentrum gerakan dakwah. Namun, ia menilai perlu ada pembaruan dalam pendekatan agar masjid dapat berperan lebih luas di era modern. “Masjid perlu dikelola dengan manajemen profesional, terbuka bagi semua kalangan, dan menjadi ruang dialog ilmu pengetahuan serta pengembangan ekonomi umat,” katanya.
Tafsir menambahkan, masjid berkemajuan harus mampu menghadirkan wajah Islam yang mencerahkan. Ia mencontohkan, fungsi masjid dapat diperluas dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, serta penguatan literasi digital bagi generasi muda. “Dakwah kini tidak cukup hanya melalui mimbar. Kita harus menguasai media digital agar pesan Islam berkemajuan bisa menjangkau lebih banyak orang,” tutur Tafsir.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Rakernas II Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini dihadiri oleh para pimpinan majelis tabligh dari seluruh wilayah Indonesia. Agenda tersebut menjadi ruang strategis untuk merumuskan arah dakwah Muhammadiyah ke depan, termasuk penguatan peran masjid di tengah perubahan sosial yang cepat.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema Rakernas kali ini merupakan refleksi dari kebutuhan zaman. Ia menegaskan, masjid berkemajuan harus berorientasi pada ilmu, kesejahteraan, dan keadaban umat. “Kita ingin masjid tidak hanya ramai pada waktu salat, tetapi juga aktif sepanjang waktu dalam membangun masyarakat,” ucapnya.
Para peserta Rakernas juga berdiskusi mengenai strategi dakwah berbasis masjid yang relevan dengan konteks kekinian. Beberapa gagasan yang muncul antara lain pentingnya kolaborasi antara takmir, akademisi, dan pelaku usaha dalam menggerakkan ekonomi umat melalui masjid. Selain itu, penguatan literasi agama yang moderat dan inklusif menjadi sorotan penting.
Tafsir mengapresiasi semangat para peserta yang datang dari berbagai daerah. Ia menilai, semangat tersebut menunjukkan kesadaran kolektif untuk menjadikan masjid bukan hanya tempat ritual, tetapi juga sebagai wadah membangun peradaban Islam modern. “Masjid yang berkemajuan adalah masjid yang menghidupi jamaahnya, memberikan solusi bagi umat, dan menjadi sumber inspirasi bagi perubahan sosial,” ujarnya menutup sesi pemaparan.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



