PWMJATENG.COM, Bandung – Menindaklanjuti instruksi Apel Akbar KOKAM yang disampaikan PP Pemuda Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (PWPM Jateng) lantas berkoordinasi dengan BPO KOKAM Jateng untuk mengerahkan pasukan dengan jumlah seribu personil sesuai dengan permintaan dari PP Pemuda Muhammadiyah.
Apel ini sendiri dilaksanakan pada Ahad, (30/6/24), bertempat di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) dalam rangka konsolidasi pengamanan aset Persyarikatan dan syiar Milad ke-8 UMB.
Muhammad Taufiq Ulinuha, Wakil Sekretaris PWPM Jateng, menjelaskan bahwa puluhan PDPM di Jawa Tengah berpartisipasi aktif dalam acara ini dengan total personil mencapai 1000 orang. “Peserta Apel Akbar mayoritas berangkat dari Jawa Tengah pada Sabtu malam dan dilepas langsung oleh masing-masing Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM),” ungkap Ulinuha.
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
Daerah-daerah seperti Wonosobo, Cilacap, Brebes, Banjarnegara, Pekalongan, Tegal, Pemalang, Temanggung, Magelang, Purbalingga, Batang, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Semarang, Salatiga, Demak, Kendal, dan Grobogan aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Lebih lanjut, Ulinuha menyebutkan bahwa Apel Akbar KOKAM ini melibatkan wilayah-wilayah lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. “Pemuda Muhammadiyah menanggapi permintaan Prof. Haedar Nashir dengan menggelar Apel Akbar ini sebagai bentuk ‘show of force’ kekuatan Muhammadiyah, terutama di bidang KOKAM. Selain itu, UMB Bandung saat ini tengah menghadapi sengketa tanah yang diduga terlibat mafia tanah sebagai penggugat,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai perkembangan proses hukum UM Bandung, Ulinuha menjelaskan bahwa informasi terbaru dari pihak universitas menyebutkan bahwa kasus ini sedang berlangsung di Pengadilan Tinggi Bandung setelah mengalami kekalahan di Pengadilan Negeri Bandung dan saat ini sedang dalam proses banding.
Kontributor : Ahmad
Editor : Abdul