Berita

Studi Banding HIMA PGSD UHAMKA dan UPI Purwakarta Jadi Ajang Kolaborasi Spektakuler

PWMJATENG.COM, Jakarta – Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai kegiatan studi banding antara Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMA PGSD) FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) dan HIMA PGSD UPI Purwakarta. Acara yang digelar di Laboratorium Seni dan Musik FKIP UHAMKA ini mempertemukan 117 mahasiswa dari dua kampus berbeda dalam sebuah momentum kolaboratif, Sabtu (3/5/25).

Sebanyak 60 mahasiswa dari HIMA PGSD FKIP UHAMKA dan 57 mahasiswa dari HIMA PGSD UPI Purwakarta hadir dalam kegiatan tersebut. Serangkaian agenda berjalan khidmat dan meriah dengan dihadiri jajaran pengurus dari kedua organisasi mahasiswa.

Acara dibuka dengan sambutan dari sejumlah tokoh, seperti Jihan Puspa Rani (Bendahara Umum BEM FKIP UHAMKA), Satria Wicaksana (Ketua Umum DPM FKIP UHAMKA), Ayu Rahayu (Ketua BEM HIMA PGSD UPI Purwakarta), dan Rizki Ananda (Ketua Umum HIMA PGSD FKIP UHAMKA). Hadir pula Steering Committee dari kedua himpunan dan ketua pelaksana kegiatan, Ramzy Sukri Farid.

Menurut Arnas Abdani, Steering Committee Bidang Organisasi HIMA PGSD FKIP UHAMKA, studi banding ini bertujuan mempererat tali silaturahmi dan berbagi pengalaman antar organisasi. “Kami ingin saling bertukar wawasan organisasi. Harapannya, kegiatan ini menjadi awal dari sinergi berkelanjutan antara kedua himpunan,” ujarnya.

Ramzy Sukri Farid menambahkan bahwa keunggulan UHAMKA menjadi alasan kuat pihaknya memilih kampus tersebut sebagai mitra studi banding. “Sebelum memutuskan, saya melakukan pencarian informasi mengenai UHAMKA. Ternyata kampus ini telah meraih akreditasi Unggul. Itu menjadi acuan utama kami,” jelasnya.

Baca juga, Keanekaragaman Hukum dalam Islam: Keteladanan Rasulullah dan Kebijaksanaan Para Sahabat

Selama diskusi, terungkap sejumlah perbedaan struktur organisasi antara kedua himpunan. Rizki Ananda menjelaskan bahwa HIMA PGSD FKIP UHAMKA hanya memiliki satu bendahara umum, sementara HIMA PGSD UPI Purwakarta memiliki bendahara di setiap bidang. “Di UPI juga ada badan legislatif dan eksekutif secara terpisah, sedangkan di UHAMKA tidak,” katanya.

Ayu Rahayu memperjelas struktur tersebut dengan menyatakan bahwa eksekutif bertugas melaksanakan program, sementara legislatif berperan sebagai pengawas. “Yang menarik, di UHAMKA ada sistem kaderisasi, tapi di kami tidak. Kami langsung menarik anggota muda menjadi pengurus,” ungkapnya.

Persiapan studi banding ini berlangsung selama dua bulan. “Kami mulai komunikasi sebelum Lebaran, bahkan sejak Ramadan. Jadi, persiapannya bukan sebentar,” tutur Rizki Ananda. Ia menegaskan bahwa perencanaan yang matang menjadi kunci kelancaran acara.

Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Syafa Aulia Tresarini menyebut kegiatan ini sebagai pengalaman yang menyenangkan dan penuh energi positif. “Kami bisa bertemu orang-orang baru yang sefrekuensi dan ramah. Acaranya jauh melebihi ekspektasi,” katanya dengan antusias.

Hal senada disampaikan Ramzy Sukri Farid. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan luar biasa dari pihak UHAMKA. “Kami sangat nyaman selama di sini. Harapan saya, kerja sama ini tidak berhenti sampai di studi banding ini saja. Kita harus menciptakan inovasi dan kolaborasi hingga akhir periode nanti,” tegasnya.

Ramzy menutup pernyataannya dengan pesan inspiratif. “Kerja sama antarorganisasi bukan sekadar berbagi sumber daya, tetapi juga menyatukan visi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kolaborasi yang solid, kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar dibandingkan bekerja sendiri.”

Kontributor : Hendra
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE