Spirit Dakwah Menggelora: Baitul Arqam AUM Kepil Kokohkan Loyalitas dan Integritas Aparatur Muhammadiyah

PWMJATENG.COM, Wonosobo – Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kepil menggelar kegiatan Baitul Arqam bagi aparatur Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Cabang Kepil. Kegiatan yang berlangsung di Lodji Maron, Kertek, pada 26–27 Oktober 2025 itu mengusung tema “Menguatkan Spirit Dakwah Aparatur AUM untuk Memajukan Amal Usaha dan Persyarikatan.”
Sebanyak 56 peserta hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka berasal dari berbagai amal usaha, seperti MIM Bener, MIM Beran, MIM Tanjunganom, MTs Bener, MAM Kepil, dan Klinik Pratama Kepil. Selama dua hari, peserta mendapat beragam materi dari perwakilan PWM, MPK PWM, PDM, dan PDA.
Materi yang disampaikan meliputi loyalitas dan integritas guru serta karyawan AUM, ibadah sesuai tuntunan Tarjih, Pemikiran Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), strategi pengembangan AUM di era kini, hingga peran guru dan karyawan dalam kaderisasi Muhammadiyah. Selain itu, peserta juga mengikuti forum diskusi kelompok (FGD) tentang penguatan peran guru dan karyawan dalam menghidupkan Persyarikatan. Seluruh sesi dipandu oleh tim instruktur MPKSDI PDM Wonosobo.
Ketua PCM Kepil, Amin Budi Santoso, menegaskan bahwa Baitul Arqam merupakan bentuk perkaderan formal yang berfokus pada penguatan ideologi di tengah beragamnya gerakan Islam. Ia berharap kegiatan ini mampu menyatukan visi dan misi amal usaha Muhammadiyah.
“Jangan sampai kita bekerja dan mendapat nafkah di AUM, tetapi justru ‘ngiduni, ngencingi’ sumur yang setiap hari kita ambil airnya,” ujar Amin. Ia menekankan pentingnya loyalitas dan rasa memiliki terhadap Persyarikatan sebagai wadah perjuangan dakwah Islam berkemajuan.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Wakil Ketua PDM Bidang MPKSDI, Khanif Rosyadi, dalam materinya menjelaskan bahwa Baitul Arqam merupakan perkaderan formal yang dilaksanakan di setiap tingkatan—mulai dari pusat hingga ranting—dengan kurikulum dan waktu yang berbeda.
“Melalui AUM dan Persyarikatan inilah wujud amal saleh kita. Tidak perlu khawatir soal ekonomi, karena sudah ada yang mengatur. Jika kita menolong agama Allah, Allah akan memberikan jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” ungkap Khanif mengutip ayat Al-Qur’an.
Sementara itu, Ketua PDM Wonosobo yang diwakili Saat Suharto menyampaikan pesan agar setiap kader hidup dengan penuh manfaat. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam organisasi sebagai sarana perjuangan.
“Hidup ini harus bermanfaat. Dipakai atau tidak, tubuh akan hancur. Lebih baik dipakai dan memberi manfaat bagi orang lain. Siapa menanam, ia akan mengetam. Perjalanan kita jauh dan berat, maka perlu berjamaah dan berorganisasi,” ucapnya.
Dalam sesi refleksi, Saat juga mengajak peserta untuk meneguhkan komitmen bermuhammadiyah. Ia menanyakan kepada peserta, “Mengapa kita bermuhammadiyah?” lalu menjawab sendiri dengan penuh makna.
“Karena sikap dan perilaku kita mencerminkan Muhammadiyah. Kita ini role model. Baik buruknya kita menjadi bagian dari wajah dakwah Muhammadiyah,” tuturnya.
Kontributor : Rudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



