Sofyan Anif: Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia Menjadi Akar Masalah Pendidikan
PWMJATENG.COM, Surakarta – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Lembaga Budaya, Seni, dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah Tahun 2024. Acara ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (24-25/8/24), di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, aktivis literasi, hingga pengelola media Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
Wakil Ketua PWM Jawa Tengah sekaligus Rektor UMS, Sofyan Anif, dalam sambutannya menegaskan bahwa Muhammadiyah sudah lama dikenal dengan tradisi literasi yang kuat. “Literasi di Muhammadiyah bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga strategi pengembangan yang menjadi pilar penting dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk rendahnya tingkat literasi di Indonesia,” ujar Sofyan pada Sabtu (24/8/24)
Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam bidang literasi, yang tercermin dari peringkat ke-70 dunia dalam hal pendidikan. Sofyan Anif menyatakan bahwa rendahnya literasi menjadi akar dari berbagai masalah dalam dunia pendidikan. “Literasi dan pers adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling mendukung dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan kritis,” lanjutnya.
Baca juga, Zakiyuddin Baidhawy: Jangan Ciderai Demokrasi, Bangsa dan Negara Ini Butuh Kenegarawanan DPR
Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan literasi, tetapi juga sarana untuk menghidupkan kembali peran media di lingkungan Muhammadiyah. Harapan besar diletakkan pada keterlibatan seluruh stakeholder Muhammadiyah, mulai dari Perguruan Tinggi, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) di tingkat PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah), hingga MPI di tingkat PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah), untuk bersama-sama menghidupkan media Persyarikatan.
Dengan terselenggaranya Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah 2024, Muhammadiyah menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat literat dan memperkuat peran pers sebagai media dakwah dan pencerahan. Semangat literasi yang telah menjadi bagian dari Muhammadiyah sejak awal didirikannya terus dipertahankan dan diperkuat, sejalan dengan perkembangan zaman dan tantangan era digital.
Editor : M Taufiq Ulinuha