AUMBerita

SMP Mutual Magelang Lahirkan Generasi Berakhlak Lewat Program Pesantren Akhir Pekan

PWMJATENG.COM, Magelang – SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang terus menghadirkan inovasi pendidikan yang mengakar pada nilai-nilai karakter dan spiritualitas. Salah satu program unggulannya adalah Pesantren Akhir Pekan, sebuah terobosan pendidikan karakter yang telah berjalan selama satu tahun dan membawa dampak positif bagi siswa. Program ini digelar setiap bulan secara bergiliran dari kelas VII hingga IX sebagai bentuk komitmen sekolah dalam merawat akhlak siswa.

Kepala SMP Mutual, Ahmad Haryanto, menjelaskan bahwa Pesantren Akhir Pekan dirancang khusus untuk siswa program fullday dan rutin dilaksanakan setiap Jumat malam hingga Sabtu. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar sekolah dalam membangun pembiasaan baik di kalangan siswa.

“Ini memang bukan satu-satunya cara merawat akhlak, tetapi langkah kecil untuk menanamkan kebiasaan baik. Dalam kegiatan ini ada budaya qiyamul lail yang diharapkan menjadi rutinitas spiritual sekaligus menyentuh hati peserta didik,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/10).

Ahmad menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Rejowinangun Utara melalui kegiatan Subuh Warrior yang dilaksanakan di Masjid Taufiqul Huda, Nambangan. Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi siswa untuk belajar hidup bersosial dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.

Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!

“Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar membangun empati dan kebersamaan dengan masyarakat. Mereka tidak hanya memahami nilai agama dari teori, tetapi juga dari praktik kehidupan nyata,” tuturnya.

Pelaksanaan Pesantren Akhir Pekan dimulai dengan salat asar berjamaah di sekolah. Setelah itu, siswa mengikuti diskusi ayat Al-Qur’an dan kajian malam bersama narasumber yang telah disiapkan sekolah. Pada kesempatan kali ini, narasumber yang hadir adalah Sultan Kumala Nasution, dengan tema “Merenda Cita-Cita untuk Masa Depan”.

Wakil Kepala Sekolah bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Iqbal Wijdani, mengungkapkan bahwa Pesantren Akhir Pekan menjadi pemantik bagi kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Ia menilai keterlibatan keluarga sangat penting dalam keberlanjutan pendidikan karakter anak.

“Dalam setiap kegiatan kelas orang tua, kami selalu menekankan bahwa orang tua adalah pemilik utama anak. Mereka menabur harapan panjang bagi masa depan, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Kami tidak bisa mengawasi siswa selama 24 jam, kecuali jika mereka tinggal di boarding school,” jelasnya.

Iqbal menegaskan, keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh sekolah, melainkan juga oleh keteladanan orang tua dan lingkungan sosial anak. “Sekolah memang menjadi pemantik, tetapi pendidikan sejati lahir dari kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya adalah jantung pendidikan yang harus berjalan selaras,” pungkasnya.

Kontributor : Fury
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE