AUMBerita

SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo Jadi Tuan Rumah Penguatan Kurikulum, 12 Sekolah Swasta Bersinergi Tingkatkan Mutu Pendidikan

PWMJATENG.COM, Wonosobo – SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo (SMK Mutu Wonosobo) menjadi pusat perhatian pada Senin, 20 Oktober 2025. Sekolah ini menjadi tuan rumah kegiatan Pendampingan Kurikulum melalui Penguatan Pembelajaran Mendalam bagi SMK di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan strategis ini berlangsung selama dua hari, pada 20–21 Oktober 2025, dan diikuti oleh 36 peserta dari 12 SMK swasta di wilayah tersebut.

Pendampingan kurikulum ini bertujuan memperkuat implementasi kurikulum dan meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan kejuruan. Sebanyak 12 sekolah swasta yang terlibat antara lain SMKS Gema Nusantara, SMKS Karua Mandiri NU Garung, SMKS NU Kejajar, SMKS Taruna Negara, SMKS Nusantara, SMKS Pelita Al-Qur’an, SMKS An Nuur Boarding School, SMKS Al Ghozaly, SMKS Muhammadiyah 1 Wonosobo, SMKS Muhammadiyah 2 Wonosobo, SMKS Muhammadiyah 3 Wonosobo, serta SMKS Wiratama 45.1 Wonosobo.

Dalam kegiatan tersebut, Nikmah Nurbaity hadir sebagai pemateri utama. Ia didampingi oleh dua fasilitator, yaitu Widayati Indarsih dari BBPPMPV Seni dan Budaya, serta Puji Hartini dari SMK Negeri 1 Wonosobo. Ketiganya memberikan pendampingan teknis dan konseptual kepada para guru peserta untuk memperkuat penerapan kurikulum berbasis kompetensi.

Kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala SMK Mutu Wonosobo, Setya Rahmawanto. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antar-SMK swasta agar terbentuk ekosistem pendidikan kejuruan yang unggul dan relevan dengan kebutuhan industri. Ia menyebut bahwa dunia pendidikan kejuruan harus terus beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan dinamika pasar tenaga kerja.

Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H

“Kolaborasi ini menjadi modal penting bagi sekolah kejuruan untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.

Pendampingan ini memiliki lima fokus utama. Pertama, meningkatkan mutu pembelajaran melalui penguatan kurikulum dan penerapan metode belajar kontekstual. Kedua, mengembangkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif. Ketiga, mendorong peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan yang bermakna dan mendalam. Keempat, menyiapkan lulusan dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri modern. Kelima, menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan teknologi serta tuntutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Nikmah Nurbaity menilai, pendampingan seperti ini sangat penting untuk memastikan setiap sekolah memiliki arah yang sama dalam menerapkan kurikulum merdeka. Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya reflektif di kalangan guru agar pembelajaran menjadi lebih adaptif dan berorientasi pada peserta didik.

“Guru harus menjadi agen perubahan di kelas. Pendampingan ini bukan hanya tentang dokumen kurikulum, tetapi bagaimana kita menghadirkan proses belajar yang bermakna bagi siswa,” tuturnya.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendapatkan pelatihan berbasis praktik baik, diskusi kelompok, dan simulasi pembelajaran mendalam. Pendekatan partisipatif ini membuat suasana kegiatan terasa dinamis dan penuh antusiasme.

Kegiatan ini diharapkan memberi dampak berkelanjutan. Setiap peserta diminta menindaklanjuti hasil pendampingan dengan menyusun rencana implementasi di sekolah masing-masing. Harapannya, praktik yang diperoleh bisa diterapkan secara nyata dan berdampak pada peningkatan mutu lulusan SMK di Kabupaten Wonosobo.

Kontributor : Rudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE