
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Suasana penuh semangat dan haru memenuhi Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat Pondok Hajjah Nuriyah Shabran menggelar Pembekalan Purnastudi, Jumat (25/4). Agenda ini menjadi momen penting sebelum para wisudawan pondok berangkat mengabdi di medan dakwah, khususnya di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) Indonesia.
Acara pembekalan dibuka dengan pemaparan dari Kamarul Zaman, Wakil Bendahara Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa LDK memiliki visi besar untuk memperkuat dakwah nasional dengan mengirimkan 1.000 dai ke daerah-daerah 3T, mulai dari perbatasan Timor Leste hingga Papua.
“Menjadi dai pengabdian Shabran bukan sekadar tugas mulia, tetapi juga bentuk nyata kehadiran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Para dai ini akan membawa wajah Islam yang menyejukkan dan mencerdaskan di tengah masyarakat yang belum banyak tersentuh dakwah,” ungkap Kamarul penuh semangat.
Tidak hanya fokus pada pengetahuan, pembekalan ini juga memperkuat mental dan spiritual para calon dai. Em Sutrisna, Wakil Rektor IV UMS, tampil sebagai pembicara kedua. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa akhlak menjadi fondasi utama dalam berdakwah.
Baca juga, Makna Idulfitri dan Halalbihalal: Menjaga Kesucian Lahir dan Batin
“Indahnya Islam itu terlihat dari perilaku pendakwahnya. Masyarakat bukan hanya mendengar apa yang kita katakan, tetapi juga melihat bagaimana kita bersikap. Karena itu, akhlak adalah kunci keberhasilan dakwah,” tuturnya.
Sesi ketiga diisi oleh Yayuli, Kepala Bidang Pengalaman AIK dan Kaderisasi Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan UMS. Ia mengulas pentingnya perkaderan Muhammadiyah sebagai proses regenerasi pemimpin dan pelanjut misi Persyarikatan.

“Kader itu bukan hanya organisatoris. Ia adalah penjaga ideologi, penerus semangat, dan penggerak utama di garis depan dakwah Muhammadiyah,” tegas Yayuli.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni pelepasan. Pembekalan tersebut menandai langkah awal para dai muda untuk mengarungi medan dakwah di pelosok negeri. Dengan bekal ilmu, spiritualitas, dan semangat juang, mereka bertekad menjadi lentera Islam yang membebaskan, menyejukkan, dan memuliakan manusia.
Para lulusan Pondok Shabran UMS siap menembus batas geografis dan sosial demi menunaikan misi dakwah. Gerakan mereka tidak hanya mengandalkan retorika, melainkan juga menghadirkan teladan nyata di tengah masyarakat yang membutuhkan sentuhan nilai-nilai Islam.
Kontributor : Najih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha