PWMJATENG.COM, Karanganyar – TK Surya Ceria Aisyiyah menggelar praktik manasik haji pada Selasa, 11 Februari 2025. Kegiatan ini berlangsung di Edupark Alaska, Desa Sukorejo, Kelurahan Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Edupark Alaska merupakan miniatur Kota Makkah yang dilengkapi replika Ka’bah, Sa’i, Jabal Rahmah, Mina, Padang Arafah, Muzdalifah, tempat lempar jumrah, miniatur Bandara Jeddah, hingga Masjid Nabawi.
Kegiatan ini bertujuan mengenalkan rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji, serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kecintaan kepada Allah SWT. Manasik haji ini diadakan setiap tahun dan diikuti oleh 114 siswa dari kelompok TK B. Para peserta berangkat ke lokasi menggunakan angkutan kota.
Setibanya di Edupark Alaska, anak-anak diperkenalkan dengan tahapan ibadah haji, seperti mengenakan pakaian ihram, tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, melempar jumrah, dan tahallul. Mereka juga diajak mengenali tempat-tempat penting dalam haji, termasuk Ka’bah, Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Selain itu, anak-anak diajarkan doa-doa yang dibaca saat menjalankan ibadah haji.
Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Masjidil Haram. Di pelataran masjid, anak-anak melihat replika tugu jam di depan Pintu 1 “Malik Abdul Aziz”. Setelah itu, mereka menuju Ka’bah, berdoa, lalu melakukan tawaf sebanyak tujuh kali dalam keadaan suci. Saat tawaf, mereka mengenal Rukun Yamani yang menghadap ke Yaman serta Hajar Aswad, batu hitam yang berada di salah satu sudut Ka’bah. Usai tawaf, mereka menuju Maqam Ibrahim untuk mengenal tempat pijakan Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah. Mereka juga melaksanakan salat sunah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.
Baca juga, Penetapan Awal Puasa 2025 Gunakan Kriteria Wujudul Hilal, Majelis Tarjih: Muhammadiyah Matangkan Kalender 1447 Hijriah
Selanjutnya, anak-anak melaksanakan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Di jalur ini, terdapat tanda lampu hijau sebagai petunjuk tempat berlari kecil, serta jalur khusus untuk pengguna kursi roda. Setelah sa’i, anak-anak melakukan tahallul dengan mencukur rambut sebagai tanda telah menyelesaikan sebagian rangkaian ibadah haji.
Setelah itu, anak-anak menuju replika Padang Arafah, tempat jamaah haji melaksanakan wukuf pada 9 Dzulhijah. Usai wukuf, mereka beralih ke replika Muzdalifah untuk mabit (bermalam) dan mengumpulkan batu kerikil sebanyak 49 atau 70 butir. Kemudian, mereka mempraktikkan lempar jumrah di replika Mina, dimulai dengan melempar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijah sebanyak tujuh kali, lalu tiga jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah) pada 11-12 Dzulhijah, masing-masing tujuh kali.
Anak-anak juga diajak mengenal replika Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Mereka mendengar kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW yang menyendiri di gua tersebut sebelum diangkat menjadi Rasul. Selanjutnya, mereka mengunjungi replika Masjid Nabawi, yang menjadi saksi sejarah perkembangan Islam. Selama berabad-abad, masjid ini terus mengalami renovasi dan kini menjadi salah satu masjid terindah di dunia.
Melalui praktik manasik haji ini, anak-anak memperoleh pengalaman berharga dalam memahami tata cara ibadah haji dan umrah. Mereka mengenal berbagai replika tempat suci, mulai dari Ka’bah, Masjidil Haram, Maqam Ibrahim, tempat sa’i, Arafah, Jabal Rahmah, Mina, Gua Hira, hingga Masjid Nabawi. Para orang tua juga antusias dalam mendukung dan menyaksikan kegiatan ini.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat menanamkan kecintaan terhadap agama serta memahami pentingnya ibadah haji sejak dini.
Kontributor : Heni Apri Hastuti
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
