PWMJATENG.COM, Jepara – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Muhammadiyah Jepara tahun ini terasa berbeda. Pada Jumat, 18 Juli 2025 (23 Muharram 1447 H), sekolah ini mengajak para siswa baru mengikuti kunjungan edukatif ke Museum R.A. Kartini, Jepara.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian MPLS bertema “Edu Wisata dalam MPLS Ramah.” Para siswa tidak hanya diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, tetapi juga diajak menyelami sejarah perjuangan tokoh emansipasi perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini.
Dalam kunjungan tersebut, siswa-siswi tampak antusias mendengarkan penjelasan tentang sosok Kartini. Mereka menyimak informasi tentang kehidupan pribadi sang pahlawan, nilai perjuangannya, serta peninggalan bersejarah yang kini tersimpan di museum. Para guru dan panitia MPLS turut mendampingi mereka sepanjang kegiatan.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk mengenalkan siswa pada tokoh sejarah, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap bangsa, terutama kepada tokoh lokal yang berpengaruh besar bagi Indonesia,” kata Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Jepara, Feri Kurniawati.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan edukatif seperti wisata sejarah memiliki peran penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Menurutnya, MPLS seharusnya bukan hanya rutinitas tahunan yang kaku, tetapi momen yang penuh kesan dan sarat pembelajaran.
“Kami ingin siswa tidak hanya mengenal sekolahnya, tetapi juga mengenal nilai-nilai luhur yang diwariskan para pahlawan. Itu bisa membentuk kepribadian mereka sejak awal,” jelas Feri.
Kegiatan kunjungan ini selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka yang telah diimplementasikan di sekolah. Kurikulum tersebut mendorong proses pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.
Baca juga, 25.000 Kader Tumpah Ruah di Yogyakarta! KOKAM dan Polri Sepakat Garap 10.000 Hektar Lahan Jagung
Feri menambahkan, “Dengan mengunjungi Museum Kartini, siswa bisa belajar langsung dari sumber sejarah. Ini cara belajar yang lebih hidup dan berkesan.”
Selain sebagai media edukasi, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antar siswa baru. Nuansa kebersamaan dan kegembiraan tampak jelas saat mereka berkeliling museum dan berdiskusi tentang apa yang mereka lihat.
Salah satu siswa baru, Aulia, mengaku senang bisa mengenal lebih jauh sosok Kartini. “Saya baru tahu kalau perjuangan Kartini itu sedalam itu. Saya jadi lebih semangat belajar,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh guru pendamping, Siti Rohmah. Ia menilai bahwa kegiatan semacam ini mampu membangun ikatan emosional siswa terhadap sejarah bangsanya. “Anak-anak terlihat lebih memahami makna perjuangan setelah melihat langsung peninggalan Kartini,” tuturnya.
Museum R.A. Kartini sendiri menyimpan berbagai koleksi pribadi milik Kartini, seperti surat-surat, alat tulis, dan benda-benda peninggalan keluarganya. Penataan museum yang rapi dan informatif menjadikan kunjungan tersebut terasa menyenangkan dan penuh wawasan.
Dengan kunjungan ini, pihak sekolah berharap semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur Kartini bisa menjadi inspirasi nyata bagi generasi muda, khususnya siswa-siswi SMP Muhammadiyah Jepara.
“Mereka adalah generasi penerus. Kami ingin sejak dini mereka belajar bahwa menjadi pelajar bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga tentang membangun karakter dan berkontribusi untuk bangsa,” ujar Feri mengakhiri.
Kontributor : Faris Yosan
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
