
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Suasana ceria menyelimuti ruang kelas 1D SD Muhammadiyah Palur, Kamis (9/10/2025). Sebanyak 28 siswa larut dalam kegiatan finger painting, yakni melukis dengan jari sebagai alat utama. Kegiatan ini menghadirkan pengalaman seru sekaligus edukatif bagi para siswa yang sebagian besar baru pertama kali mencobanya.
Dengan mengenakan celemek warna-warni, anak-anak tampak antusias mencelupkan jari ke dalam cat air yang tersaji di palet lukis. Mereka bebas berkreasi di atas kertas putih, mencampur warna, dan membentuk pola sesuai imajinasi masing-masing. Kelas yang biasanya dipenuhi suasana belajar kini berubah menjadi ruang penuh tawa dan warna.
Zaydan, salah satu siswa kelas 1D, mengaku sangat menikmati kegiatan tersebut. “Seru banget! Aku mau lagi besok, ya Bu,” ujarnya sambil tersenyum lebar, menunjukkan hasil karyanya yang penuh warna dan bentuk-bentuk unik hasil imajinasinya.
Menurut wali kelas 1D, Sri Wartini, kegiatan finger painting tidak sekadar menghibur, tetapi juga mendukung tumbuh kembang anak. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini membantu melatih kemampuan motorik halus dan kasar siswa. Selain itu, anak-anak juga belajar mengenal campuran warna dan berani mengekspresikan diri.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
“Finger painting menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Anak-anak bisa mengembangkan kreativitas dan rasa percaya diri melalui aktivitas ini. Mereka belajar bahwa setiap warna dan bentuk yang mereka buat memiliki makna,” tutur Sri Wartini.

Kegiatan ini berlangsung penuh semangat hingga akhir. Beberapa siswa tampak bangga dengan hasil karyanya, sementara yang lain tertawa melihat cat di tangan mereka. Suasana kelas pun berubah menjadi lebih hidup dan hangat. Para guru mendampingi siswa dengan sabar, memastikan setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk berkarya.
Bagi pihak sekolah, kegiatan seperti ini menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. SD Muhammadiyah Palur berkomitmen untuk tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan karakter positif sejak dini.
“Belajar tidak selalu harus di buku atau di depan papan tulis. Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak belajar dengan cara yang mereka sukai. Mereka belajar berekspresi, bekerja sama, dan menghargai karya sendiri maupun teman,” kata Sri Wartini menambahkan.
Pihak sekolah berencana mengadakan kegiatan serupa secara rutin. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap proses belajar sekaligus melatih anak-anak agar lebih kreatif, mandiri, dan percaya diri dalam mengekspresikan gagasan.
Kontributor : Rohati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha