
PWMJATENG.COM, Boyolali – SD Muhammadiyah PK Banyudono semakin serius memperkuat langkah menuju sekolah berstandar internasional. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Cambridge pada Sabtu, 16 Agustus 2025, di Aula Ponpes Zam Zam 3 Banyumas.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan langsung oleh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, bersama tiga guru bahasa Inggris. Agenda penting ini sekaligus dirangkai dengan pelaksanaan Cambridge Teacher Training yang dipandu dua narasumber Cambridge, yakni Andri Prakoso dan Rizqi Khoirunnisa.
Acara berjalan khidmat dan penuh antusiasme. Ketua Panitia, Evy Nurhidayati yang juga Kepala SMP Muhammadiyah Zam Zam, memastikan seluruh rangkaian berlangsung tertib. Turut hadir Ketua PDM Banyumas, M. Djohar, yang memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan.
Selain itu, hadir pula Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Didik Suhardi. Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya Muhammadiyah membangun sinergi dengan lembaga pendidikan internasional untuk meningkatkan mutu.
“Kerja sama dengan Cambridge ini menjadi langkah nyata menyiapkan generasi berkarakter Islami sekaligus berwawasan global. Guru-guru kita harus terus berkembang, karena kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas pendidiknya,” pesan Didik.
Baca juga, Menjaga Harmoni dengan Tetangga: Akhlak Sosial yang Diajarkan Nabi
Sementara itu, Pujiono menekankan bahwa program bilingual yang sedang digarap sekolah membutuhkan dukungan banyak pihak. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa pelatihan guru dengan Cambridge akan membawa dampak besar.
“Melalui MoU dan pelatihan Cambridge Teacher Training, kami berharap guru-guru semakin siap membimbing siswa menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

Pujiono juga menambahkan, keberadaan guru yang kompeten akan menjadi fondasi penting dalam membangun sekolah kelas bilingual. Ia menilai kerja sama dengan Cambridge bukan hanya sekadar formalitas, melainkan investasi untuk masa depan pendidikan.
Antusiasme para guru tampak sejak awal kegiatan. Beberapa peserta mengaku mendapat wawasan baru mengenai metode pembelajaran internasional yang relevan dengan kondisi sekolah di Indonesia. Narasumber dari Cambridge juga menekankan pentingnya kreativitas guru dalam mendesain kelas yang interaktif.
Menurut Evy Nurhidayati, keikutsertaan guru dalam pelatihan ini akan memberikan warna baru bagi pendidikan Muhammadiyah. “Kami ingin setiap guru membawa pulang pengalaman berharga yang bisa diterapkan langsung di kelas. Anak-anak harus merasakan manfaat dari kerja sama ini,” katanya.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha