PWMJATENG.COM, Surakarta – Kepala Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan mengungkapkan kebahagiaannya saat menerima buku prosiding guru penggerak praktik baik pembelajaran paradigma baru suasana baru.
Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan hasil kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyrakat Universitas Negeri Semarang (LP3 Unnes) dengan Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) di Kantor Pusat Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah.
”Alhamdulillah kami sangat senang sudah menerima buku prosiding yang berisi kontribusi yang dihasilkan para peneliti. Di halaman 95 hingga 113 di bahas tentang penerapan E-Money sebagai media pembelajaran literasi finansial siswa di sekolah dasar,” kata Sayekti, Rabu (16/2/2022).
Penggunaan tap e-money sebagai pelacak kehadiran hanya dapat diakses di sekolah dan membutuhkan jaringan internet yang kuat. Keuntungan penggunaan tap e-money sebagai pelacak kehadiran adalah dapat melacak kehadiran siswa dengan mudah; memungkinkan guru untuk memastikan disiplin dan orang tua untuk memantau waktu kedatangan dan keberangkatan anak-anak mereka ke dan dari sekolah.
Di sisi lain, kelemahan dari sistem ini adalah ketidakstabilan jaringan internet terutama ketika beberapa siswa menggunakan tab e-money secara bersamaan; sehingga menyebabkan kesalahan pada server. Tap e-money berdampak pada proses pelacakan kehadiran; di mana ia telah mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan siswa.
Baca juga, Mantapkan Langkah Persiapan Muktamar, Muhammadiyah Lakukan Audiensi dengan Walikota Solo
“Penerapan e money sebagai media pembelajaran literasi finansial siswa di sekolah dasar di laksanakan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dengan mengadakan sosialisasi kepada orang tua peserta didik melalui grup WhatsApp. E-Money mendukung ketrampilan abad 21 meliputi literasi dasar; kompetensi; dan karakter,” beber Sayekti.
Sosialisasi dan demontrasi e-Money peserta didik secara langsung melalui guru kelas dan tim e-Money. Proses penerapan e-Money sebagai media literasi finansial diintegrasikan dengan proses pembelajaran yang termuat di RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Ia juga berharap karya nyata ini bisa menjadi salah satu role model materi wajib yang diberikan oleh kepada siswa di tingkat dasar; bagaimana cara mengelola keuangan yang baik; mendorong siswa untuk gemar menabung sejak dini dan berbagi sejak dini.