SD Muhammadiyah 1 Ketelan Selenggarakan PAT Luring dengan Prokes yang Ketat
PWMJATENG.COM, Surakarta – Protokol Kesehatan secara ketat penilaian akhir tahun (PAT) di sekolah sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dilaksanakan secara offline tatap muka, Jumat (27/5/2022).
Wakil Kepala (Waka) bidang Humas Jatmiko mengaku, PAT bagi siswa kelas I-V ABCD Serentak tanpa sistem shift.
“PAT menghadirkan siswa di kelas 100 persen offline. Tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat,” terang Jatmiko.
Jatmiko menambahkan, ujian selama delapan hari tersebut akan dimulai pukul 07.30 maksimal 11.30. Siswa akan mengerjakan secara offline kecuali seni musik, seni tari dan PJOK bagi kelas I dan IV secara daring.
“Biasanya ujian online di rumah dua tahun yang lalu karena pagebluk Covid-19, tapi sekarang di sekolah secara terjadwal,” imbuhnya.
Selama PAT, siswa wajib hadir dalam keadaan sehat bagas waras. Seluruh peserta didik wajib prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun/ hand sanitizer) yang sudah di siapkan di setiap sudut sekolah.
Selain itu, sambungnya, peserta didik harus menjaga kebersihan dan ketertiban; mengikuti instruksi yang disampaikan penguji; dan tetap semangat serta berdoa semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar serta mendapat hasil yang maksimal.
Tujuan PAT sebenarnya ada tiga capaian. Yaitu sukses dalam penyelenggaraan, sukses dalam pencapaian, dan sukses dalam perbaikan pembelajaran.
Baca juga, Sukses Memimpin ala Muqaddimah Ibnu Khaldun Al Hadrami
Sekolah ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka, sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe yang dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel; sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
“Kami telah memastikan PAT berjalan lancer walaupun seni musik, seni tari dan PJOK bagi kelas I dan IV secara daring karena pengalaman 2 tahun yang lalu,” Pungkasnya.
Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha