
PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) resmi mengukuhkan Heni Setyowati Esti Rahayu sebagai Guru Besar dalam bidang Keperawatan Maternitas. Pengukuhan tersebut berlangsung pada puncak Milad ke-61 UNIMMA, Sabtu (30/8), di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.
Heni merupakan dosen senior Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNIMMA yang telah lama berkiprah dalam bidang keperawatan maternitas. Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Emerging Progress Terapi Komplementer pada Masalah Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia: Peluang dan Tantangan”, ia menegaskan bahwa peran keperawatan maternitas sangat strategis dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya target 3.1 (penurunan angka kematian ibu) dan target 3.2 (penurunan angka kematian bayi dan balita).
Menurut Heni, terapi komplementer menawarkan empat peluang besar untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Pertama, pendekatan holistik yang diterapkan mampu memberikan rasa nyaman bagi pasien. Kedua, terapi ini juga bisa memperkuat dukungan psikologis sehingga tingkat stres dan kecemasan menurun. “Peluang ketiga adalah kemudahan akses, karena dapat diterapkan di tingkat komunitas. Dan yang keempat, pendekatan ini meningkatkan kepuasan ibu terhadap layanan kesehatan karena mereka merasa dihargai serta diperlakukan secara individual,” jelasnya.
Baca juga, Mengkritik Pemerintah Lewat Demonstrasi dalam Islam: Antara Kewajiban dan Etika
Dalam pemaparannya, Heni menekankan bahwa keperawatan maternitas merupakan bidang yang krusial untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Ia menyebut, “Pentingnya keperawatan maternitas tidak bisa disangkal, sebab bidang ini fokus pada perawatan wanita sebelum kehamilan, masa kehamilan, persalinan, hingga nifas, serta perawatan bayi baru lahir. Bidang ini juga berperan dalam edukasi kesehatan reproduksi, mendorong persalinan yang aman, dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.”

Menutup orasinya, Heni menyampaikan rasa syukur dan menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan keilmuan keperawatan maternitas. Ia berjanji memperkuat riset, pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kualitas pendidikan. “Saya akan terus berkontribusi untuk pengembangan ilmu keperawatan maternitas dan berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan di berbagai tingkatan,” tegasnya.
Prosesi pengalungan samir Guru Besar dilakukan oleh Ketua Senat UNIMMA, Yun Arifatul Fatimah. Turut hadir Rektor UNIMMA, Lilik Andriyani, anggota Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad, Kepala LLDikti Wilayah VI, Aisyah Endah Palupi, serta Ketua Badan Pembina Harian UNIMMA, Sugiyono.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala LLDikti Wilayah VI menyampaikan apresiasi atas capaian akademik Heni. Ia menilai orasi yang disampaikan sangat relevan dengan arah kebijakan pemerintah. “Apa yang disampaikan Prof Heni sesuai dengan salah satu Asta Cita Presiden, yakni meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tentu ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Aisyah Endah Palupi juga memberi catatan penting. Ia menekankan bahwa capaian akademik tertinggi sebagai Guru Besar bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal tanggung jawab baru. “Menjadi Guru Besar bukan akhir, justru awal dari tanggung jawab yang besar bagi Prof Heni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidangnya, sekaligus bagi UNIMMA secara keseluruhan,” ujarnya.
Kontributor : Arin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha