PWMJATENG.COM, Sukoharjo – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui program Community Relations menggelar sosialisasi keselamatan di lingkungan perkeretaapian untuk siswa kelas 1 dan 2 SD Muhammadiyah Palur, Sukoharjo. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025, dan diikuti oleh 202 siswa.
Materi edukasi disampaikan langsung oleh Polisi Khusus Kereta Api (POLSUSKA) dari wilayah Solo–Yogyakarta. Mereka memberikan pemahaman mendasar tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan di sekitar rel dan fasilitas perkeretaapian.
Petugas menyampaikan berbagai larangan dan imbauan dengan gaya interaktif yang membuat siswa antusias. Salah satu petugas POLSUSKA menegaskan bahwa aktivitas apa pun di jalur kereta api sangat berbahaya dan dilarang.
“Tidak boleh ada aktivitas apa pun di jalur kereta api. Selain membahayakan diri sendiri, itu juga dapat mengganggu perjalanan kereta. Termasuk bermain layang-layang di sekitar rel juga tidak diperbolehkan,” ujar salah satu petugas saat memberikan penyuluhan.
Ia menambahkan bahwa anak-anak harus ekstra hati-hati ketika hendak menyeberang di perlintasan kereta api. Sosialisasi ini, menurutnya, penting untuk membangun kesadaran sejak dini mengenai keselamatan.
Salah satu guru pendamping, Wulan Sari, mengapresiasi langkah KAI dan POLSUSKA yang terjun langsung memberikan edukasi kepada siswa. Menurutnya, pendekatan seperti ini lebih efektif karena siswa dapat menyerap informasi secara langsung dari para praktisi.
Baca juga, PDM Banyumas Tembus 62% Target KPI, PWM Jateng Beri Apresiasi Tinggi
“Mereka jadi tahu bahwa bermain di jalur kereta itu bukan sekadar dilarang, tapi juga sangat membahayakan. Harapannya mereka akan lebih berhati-hati dan bisa mengingatkan teman-temannya juga,” ujar Wulan.
Selain itu, sosialisasi ini menekankan bahwa melempar benda ke arah kereta adalah tindakan yang tidak hanya berbahaya, tetapi juga melanggar hukum. Anak-anak diajak untuk tidak hanya menjadi penumpang yang baik, tetapi juga warga yang peduli terhadap keselamatan bersama.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam menjalankan peran sosialnya di luar pelayanan transportasi. KAI ingin hadir sebagai mitra masyarakat yang aktif membangun budaya keselamatan, terutama di kalangan anak-anak.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Andri Mulyanto, menjelaskan bahwa program ini akan terus digelar secara berkala di berbagai sekolah, khususnya yang berada dekat dengan jalur rel.
“Kami ingin membentuk karakter sadar keselamatan sejak usia dini. Anak-anak adalah agen perubahan masa depan. Ketika mereka memahami pentingnya tertib di lingkungan kereta api, maka kita turut menjaga keselamatan bersama,” terang Andri.
Ia juga menambahkan bahwa gangguan terhadap operasional kereta api kerap terjadi akibat kurangnya edukasi di masyarakat, terutama anak-anak yang tidak menyadari bahaya bermain di dekat rel atau melempar kereta yang sedang melaju.
Melalui edukasi langsung ini, KAI berharap dapat mencegah potensi kecelakaan serta gangguan perjalanan. Dengan menjangkau anak-anak sekolah dasar, perusahaan pelat merah itu ingin membangun kebiasaan yang aman dan bertanggung jawab sejak dini.
Kontributor : Rohati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
