Ratusan Guru TPA Muhammadiyah Klaten Dibekali Pelatihan, Siap Cetak Generasi Qur’ani
PWMJATENG.COM, Klaten – Lebih dari 150 guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Muhammadiyah se-Kabupaten Klaten mengikuti pelatihan intensif yang digelar oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM Klaten, Ahad, 29 Juni 2025. Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah “Sierad”, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam mencerahkan dan memakmurkan umat.
Ketua LDK PDM Klaten, Sigit Trihariyanto, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas guru TPA. “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memakmurkan masjid, mencerahkan Klaten, serta membangun kaderisasi yang cinta Islam dan Al-Qur’an. Guru TPA adalah ujung tombak misi ini,” ujarnya.
Menurut Sigit, guru-guru TPA perlu dibekali dengan wawasan dan keterampilan manajerial yang mumpuni agar mampu menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. Ia menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari visi besar PDM Klaten dalam membina generasi Qur’ani yang unggul.
Wakil Ketua PDM Klaten, Yusuf Ismanto, turut hadir dan membuka secara resmi acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi para guru TPA. “Peran guru TPA sangat strategis dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda. Melalui tangan merekalah Al-Qur’an ditanamkan dalam jiwa anak-anak sejak dini,” katanya.
Yusuf juga memberikan motivasi kepada para peserta agar tetap semangat dalam berdakwah melalui pendidikan Al-Qur’an. Ia meyakini, dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, TPA Muhammadiyah dapat menjadi pusat pembinaan umat yang tangguh dan progresif.
Baca juga, Momentum Muharam: Saatnya Memutus Kebiasaan Lama yang Tak Islami
Pelatihan ini menghadirkan Azis Cahyo Nugroho, seorang trainer nasional yang telah berpengalaman membina TPA di berbagai daerah. Dalam materinya, Azis menyampaikan konsep Manajemen TPA Modern yang menekankan efektivitas, komunikasi yang baik, serta pengelolaan program yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Dengan gaya penyampaian yang komunikatif dan penuh semangat, Azis berhasil menggugah antusiasme para peserta. “TPA bukan hanya tempat mengaji, tapi juga pusat pembentukan karakter Islami. Guru TPA harus berpikir strategis, kreatif, dan terus berinovasi,” tuturnya.
Selama sesi pelatihan, peserta tampak aktif bertanya dan berdiskusi. Mereka juga berbagi pengalaman tentang pengelolaan TPA di masing-masing cabang. Salah seorang peserta, Nurhayati dari TPA PCM Pedan, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini. “Banyak hal baru yang saya dapatkan, terutama dalam hal manajemen kelas dan pendekatan kepada anak-anak,” ungkapnya.
Antusiasme peserta menandakan bahwa pelatihan ini menjawab kebutuhan nyata di lapangan. Para guru merasa lebih siap dalam mengelola TPA secara profesional dan menyenangkan.
Kegiatan ini diharapkan berdampak langsung pada peningkatan mutu pengelolaan TPA Muhammadiyah di Klaten. Dengan penguatan SDM guru, TPA dapat menjadi pilar utama dalam menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan yang hidup dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Kontributor : Sigit Trihariyanto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
