Rahasia Varian Krismuha: Fenomena Dakwah Kultural yang Menggugah
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Dalam konteks dakwah kultural, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Zakiyuddin Baidhawy, mengungkapkan bahwa Muhammadiyah mengadopsi pendekatan yang lembut tanpa menekan untuk menjadi anggota resmi.
Menurut Zakiyuddin, fenomena Krismuha menunjukkan fleksibilitas dakwah kultural Muhammadiyah. Meskipun tidak semua menjadi anggota resmi, namun ada keterpengaruhannya dalam meresapi nilai-nilai Islam.
Zakiyuddin juga menekankan bahwa dakwah kultural tidak terpaku pada statistik konvensional, melainkan pada tingkat keterpengaruhannya terhadap individu dalam memahami nilai-nilai yang diperjuangkan. Ini mencerminkan bahwa seseorang dapat menjadi pengikut dakwah kultural Muhammadiyah tanpa secara formal bergabung dengan organisasi tersebut.
Baca juga, Meningkatkan Kebaikan dalam Relasi Sosial sebagai Manifestasi Rahmat
Selain itu, Zakiyuddin juga menyoroti pentingnya memahami bahwa proses beragama adalah tahapan bertahap. Muhammadiyah menerapkan tingkatan dalam bermuhammadiyah, mengakui perbedaan, dan memberikan ruang bagi perkembangan keagamaan individu.
Muhammadiyah perlu menjadi lebih fleksibel dalam melaksanakan dakwah kultural. Contohnya, di Jawa Tengah, program pengelolaan sampah telah menjadi sarana dakwah kultural yang sukses, melibatkan masyarakat yang tidak langsung terafiliasi dengan Muhammadiyah.
Dakwah kultural bukan hanya memperkaya identitas Muhammadiyah, tetapi juga menjawab tantangan zaman dengan segala kompleksitasnya. Ini merupakan wujud apresiasi terhadap budaya yang ada, sambil menciptakan budaya baru yang lebih baik, sesuai dengan ajaran Islam.
Editor : M Taufiq Ulinuha