QRIS Crossborder Resmi Hadir di Bandara Ahmad Yani, Wisatawan Bisa Bayar Belanja Pakai QR

PWMJATENG.COM, Semarang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah mendukung dibukanya kembali layanan penerbangan internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang dengan menghadirkan implementasi QRIS Crossborder. Layanan ini diharapkan mempermudah transaksi keuangan bagi wisatawan asing maupun wisatawan Indonesia di luar negeri.
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan wisatawan mancanegara melakukan pembayaran dengan QRIS langsung di Indonesia, begitu pula wisatawan Indonesia bisa bertransaksi di luar negeri.
“QRIS Crossborder memanfaatkan mekanisme Local Currency Settlement (LCS) yang menawarkan kuotasi lebih kompetitif karena transaksi dilakukan langsung antarnegara,” kata Rahmat di Semarang, Jumat (15/8).
Rahmat menyebutkan, hingga Juni 2025 nilai transaksi QRIS Crossborder di Malaysia, Singapura, dan Thailand telah mencapai Rp1,66 triliun. Dari jumlah tersebut, transaksi terbesar berasal dari Indonesia–Malaysia yang menembus Rp1,15 triliun dengan volume 4,31 juta transaksi sejak Mei 2023.
“Selain itu, transaksi Indonesia–Thailand mencapai Rp437,54 miliar dengan volume 994,89 ribu transaksi sejak Agustus 2022. Sementara transaksi Indonesia–Singapura mencatat Rp77,06 miliar dengan volume 238,22 ribu transaksi sejak November 2023,” ujarnya.
Rahmat menegaskan bahwa BI berkomitmen memperluas cakupan QRIS Crossborder. Saat ini, BI tengah melakukan uji coba dengan Tiongkok melalui mekanisme sandbox di Kantor Pusat BI. Selain itu, penjajakan kerja sama juga akan dilakukan dengan otoritas Arab Saudi mengingat tingginya mobilitas dan hubungan ekonomi kedua negara.
Pada 17 Agustus 2025 lalu, BI bahkan telah meluncurkan kerja sama QRIS Crossborder dengan Jepang. “Kami berharap momentum penerbangan perdana Semarang–Kuala Lumpur dapat menjadi awal kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Malaysia, sekaligus memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pintu gerbang penting bagi wisatawan dan perdagangan internasional,” tutur Rahmat.
Baca juga, Pentingnya Hidup Sederhana
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi terobosan QRIS Crossborder dari BI. Ia menilai langkah ini akan sangat membantu wisatawan dan masyarakat Jawa Tengah saat melakukan perjalanan lintas negara.
“Bagi wisatawan dari negara tetangga maupun masyarakat Jateng yang ingin berkunjung ke luar negeri, jangan lupa kalau berwisata dan belanja, bayarnya pakai QRIS! Di Malaysia bisa bayar dengan DuitNow QR, di Thailand pakai Thai QR Payment, dan di Singapura menggunakan SG-QR,” kata Taj Yasin.
Dengan jargon “Simple & Secure”, QRIS Crossborder menghadirkan kenyamanan transaksi tanpa perlu menukar mata uang asing. Layanan ini juga menjamin keamanan karena meminimalisasi risiko uang palsu maupun kehilangan uang tunai.
Status Bandara Internasional Ahmad Yani dinilai sejalan dengan langkah BI Jateng dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mempercepat investasi melalui pembentukan Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng).
Misi Keris Jateng meliputi upaya mendorong akses pasar ekspor perdagangan, menyediakan pusat layanan informasi dan promosi investasi, serta memperkenalkan destinasi pariwisata di Jawa Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga memanfaatkan momentum untuk mempromosikan pariwisata melalui inovasi digital bernama Jasirah (Jejak Wisata Sejarah). Platform digital ini menyajikan informasi destinasi wisata Jawa Tengah secara tematik dan dapat diakses melalui laman https://jasirah.id.
Selain mendorong sektor pariwisata, BI turut mempromosikan perdagangan dengan menghadirkan produk unggulan UMKM binaannya. Salah satu yang ditampilkan adalah Naruna Ceramic dari Salatiga, yang telah berhasil menembus pasar ekspor hingga ke 18 negara.
Rahmat menegaskan, kehadiran QRIS Crossborder di Bandara Ahmad Yani menjadi bagian dari strategi besar BI untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. “Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka peluang lebih luas bagi investasi, perdagangan, dan pariwisata internasional,” katanya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha