PWMJATENG.COM, Surakarta – Pada Kamis siang, 22 Februari 2024, terjadi situasi menarik dalam kegiatan pembelajaran di SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta. Siswa kelas X dan XII SMA ini berdialog dengan seorang Profesor dari kota Busan, Korea Selatan, Dr. Je, Dae-sik, yang memberikan gambaran tentang iklim perkuliahan di negaranya. Acara ini diselenggarakan di Aula sekolah dalam rangka sosialisasi program Double Degree 2+2 Universitas Muhammadiyah Surakarta di Korea.
Profesor Je memberikan gambaran tentang iklim perkuliahan di Korea Selatan. Paparan dimulai dengan motivasi kepada seluruh siswa agar berani menatap masa depan dengan berkuliah di luar negeri, khususnya melalui program kerjasama UMS dengan universitas di Korea Selatan, di mana mahasiswa akan berkuliah 2 tahun di UMS dan 2 tahun di Korea.
Siswa-siswa terlihat antusias mendengarkan paparan terkait program Double Degree ini yang meliputi pelatihan Bahasa Korea, Topik (semacam tes Bahasa Korea) sebagai syarat mahasiswa asing untuk berkuliah di Korea, hingga biaya hidup di negara tersebut.
Baca juga, Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) Jalin Kerjasama dengan JMSI untuk Memperluas Akses Pendidikan Jarak Jauh
Dinamika perbincangan antara Profesor Je dengan sejumlah siswa sangat menarik. Siswa-siswa berani mengajukan pertanyaan seputar persiapan dan pengalaman kuliah di Korea.
Salah satu siswa, Alannendra dari kelas X, menanyakan prospek kerja bagi lulusan mahasiswa asing di Korea. Profesor Je menjelaskan bahwa pemerintah Korea memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing untuk bekerja paruh waktu di industri atau sektor lain selama kuliah, yang dapat menjadi tambahan biaya hidup.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki wawasan dan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri, sambil melihat peluang karir di masa depan. Siswa-siswa berkesempatan bertemu langsung dengan pelaku pendidikan di Korea, sehingga memperoleh informasi yang tepat dan jelas tentang prospek kuliah di negara lain, khususnya Korea. Demikian diungkapkan oleh Upik Mairina, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
Editor : M Taufiq Ulinuha
