AUMBerita

Pernah Jadi Dekan FH UMS, Prof. Khudzaifah Kini Ditunjuk PP Muhammadiyah Jadi Rektor UM Banjarmasin

PWMJATENG.COM, Surakarta – Keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengangkat Prof. Dr. H. Khudzaifah Dimyati, Guru Besar Teori Hukum dan Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, memunculkan sejumlah pertanyaan mengenai tugas dan tanggung jawabnya.

Pengangkatan Prof. Khudzaifah berdasarkan Surat Keputusan (SK) PP Muhammadiyah nomor 14/KEP/I.0/D/2024, yang diterbitkan pada 17 Januari 2024 di Yogyakarta. SK tersebut menetapkan masa jabatan Prof. Khudzaifah sebagai Rektor UM Banjarmasin mulai 24 Januari 2024 hingga 23 Juli 2024.

Prof. Khudzaifah mengungkapkan amanah yang diberikan PP Muhammadiyah kepadanya, yang melibatkan beberapa tugas khusus. Salah satunya adalah memproses pemilihan Rektor UM Banjarmasin secara definitif.

“Tugasnya untuk memproses Pemilihan Rektor, merevisi Statuta agar disesuaikan dengan Pedoman Perguruaan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah serta memperbaiki Tata Kelola Universitas Muhammadiyah Banjarmasin,” jelas Khudzaifah.

Dia menekankan bahwa pembenahan ini melibatkan beberapa aspek penting seperti Sumber Daya Manusia (SDM), jabatan fungsional, sistem penjaminan mutu, riset, publikasi, dan lainnya.

Tugas khusus ini tidak datang begitu saja, tapi merujuk pada hasil Rapat Pleno pada 10 Januari 2024. Khudzaifah berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, sejalan dengan visi besar Muhammadiyah dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat dan mengembangkan kapasitas dosen.

Baca juga, Jamaluddin Ahmad: Masjid sebagai Pusat Spiritualitas dan Kegiatan Persyarikatan

Sebelum mendapat jabatan sebagai Rektor UM Banjarmasin, Prof. Khudzaifah memiliki pengalaman panjang dalam dunia pendidikan dan pengembangan akademis. Selain menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum UMS dari tahun 2017 hingga 2021, dia memiliki sejumlah pengalaman seperti Ketua Program Doktor (S3) Ilmu Hukum UMS (2009-2013), Wakil Direktur I Bidang Akademik Program Pascasarjana UMS (2005-2008), dan berbagai jabatan strategis lainnya.

Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Prof. Khudzaifah berbicara tentang tujuan besar Muhammadiyah untuk membangun fondasi yang kokoh di bidang pendidikan. Dia membagikan visi besar Muhammadiyah bahwa pada tahun 2030, Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) diharapkan akan menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan kebutuhan zaman.

“Visi besar kami adalah membangun fondasi yang kokoh sehingga pada tahun 2030, Universitas Muhammadiyah dapat menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkapnya.

Sebagai Rektor UM Banjarmasin, Prof. Khudzaifah berharap dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai harapan PP Muhammadiyah, terutama dalam proses pemilihan Rektor dan revisi Statuta agar sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE