KolomTokoh

Pentingnya Membaca Manaqib (Biografi) KH Ahmad Dahlan

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – “Setiap orang yang lahir di dunia ini pasti akan meninggalkan jejak, baik dalam hal kebaikan ataupun sebaliknya, yang dapat menjadi pelajaran bagi yang mengetahuinya.”

Kita tidak asing mendengar ungkapan Al Barzanji di kalangan masyarakat atau umat Islam, yang menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat sedunia. Nabi kita memiliki sifat utama yaitu Sidiq, Amanah, Fatonah, dan Tabliqh. Kita juga mendengar ungkapan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jaelani, seorang yang alim dan dimuliakan oleh Allah. Atau mendengar peringatan Haul seorang Habib, ulama, atau kyai yang rutin dilakukan setiap tahun. Tujuannya adalah agar kita dapat mengetahui lebih dalam dan mengambil nilai-nilai kebaikan dari sosok tersebut.

Beberapa waktu lalu, salah satu tokoh muda Muhammadiyah yang pernah menjadi Ketua PCIM Mesir dan kini menjadi Pengasuh Pondok Al Muflihun Temanggung, Kyai Wahyudi Abdurrahim, mengajak kita untuk menyelami biografi seorang tokoh pembaharuan dan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah telah mencurahkan segala potensinya untuk membangun peradaban agar umat dan bangsa ini maju, unggul, dan keluar dari kejumudan.

Syair Manaqib KH Ahmad Dahlan

مناقب شيخ احمد
دحلان

الحمد لله بدأنا
وبالصلاة على نبينا

بمولد شيخ احمد دحلا لقبا
ومحمد درويش اسما

الى حبيب المصطفى نسبا
من نسل الحسين شرفا

تبارك الله بهذا العالم المستنير
يحي على الاسلام بعد جمود الفكر

والدين طهرته من بدعة
والشعوب حررته من تقليد وعصبية

مددت للعلم في نوسانتارا جداوله
فلم تدع في نفوس الواردين ظمأ

لقد كنتَ فينا كوكبا
تنير الطريق فى الليل مظلما

سلام الله على وجه الامام
ورحمته الواسعة يتغمده بالتمام

(وحيودي سارجو عبد الرحيم)

Kami memulai dengan membaca alhamdulillah, lalu bershalawat untuk baginda Nabi Muhammad SAW.
Dengan kelahiran yang berlaqab KH Ahmad Dahlan, dan yang punya nama asli Muhammad Darwisy.
Bernasab kepada baginda Nabi tercinta, melalui jalur Imam Husain yang mulia.
Semoga Allah memberkahi tokoh alim yang mencerahkan ini. Engkau telah menghidupkan Islam dari kejumudan pemikiran.
Engkau membersihkan agama dari perbuatan bid’ah, engkau membebaskan masyarakat dari sifat taqlid dan fanatik buta.
Engkau tebarkan ilmu ke penjuru nusantara, sekarang, tak ada orang yang menahan dahaga.
Bagi kami, engkau adalah bintang di langit yang menyinari jalan di malam yang gelap gulita.
Semoga Allah berikan keselamatan untuk Sang Imam dan melimpahkan rahmat-Nya yang luas secara sempurna.

Latar Belakang KH Ahmad Dahlan

Jika menelisik lebih dalam dari beberapa referensi literatur, kita bisa mengambil banyak pelajaran. 156 tahun yang lalu, tepatnya pada 1 Agustus 1868, lahirlah seorang bayi mungil dari pasangan KH Abubakar bin Sulaiman dan Siti Aminah binti Ibrahim. Bayi mungil itu diberi nama “Darwis,” dan setelah menunaikan ibadah haji, gurunya memberinya nama “Ahmad Dahlan.”

Baca juga, 156 Tahun KH Ahmad Dahlan: Teladan Islam Inklusif dan Pembangun Bangsa

Pada saat itu, kondisi umat, masyarakat, dan bangsa Indonesia masih dalam keadaan terbelakang dan di bawah cengkeraman penjajah. Umat dan bangsa kita belum berdaulat dan belum bisa menentukan nasib sendiri. Darwis muda hadir memberi warna dengan mendobrak kejumudan yang melanda.

17 Karakter KH Ahmad Dahlan

Menurut Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, setidaknya ada 17 karakter yang melekat pada KH Ahmad Dahlan:

  1. Ningrat tapi merakyat
  2. Puritan dalam menegakkan nilai-nilai tauhid
  3. Kritis tapi konstruktif
  4. Piyayi tapi melayani
  5. Kaya tapi bersahaja
  6. Hartawan tapi dermawan
  7. Kyai tapi tidak sombong
  8. Alim
  9. Teguh tapi tidak angkuh
  10. Elit tapi tidak elitis
  11. Keturunan Arab tapi tidak kearab-araban
  12. Jawa tapi tidak kejawen
  13. Guru tapi tidak menggurui
  14. Terbuka tapi tidak liberal
  15. Taat tapi tidak radikal
  16. Bersahabat tapi tidak menjilat
  17. Baik hati tapi rendah hati

Semua karakter ini terdokumentasi dengan baik. Sebagai pimpinan dan warga Persyarikatan, kita harus mengambil keteladanan “Profetik” dari pendiri Muhammadiyah ini. Di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah, terdapat pelajaran Kemuhammadiyahan dan Al-Islam, atau lebih dikenal sebagai AIK. Semoga dengan membaca manaqib KH Ahmad Dahlan, kita mendapatkan pancaran dari nilai-nilai profetik yang telah ditorehkannya.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE