Kolom

Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Permainan dengan Pendekatan PBL pada Materi Bilangan Cacah Kelas V

Oleh: Hanna Arsyinta Prayoga, S.Pd. (Guru SD Muhammadiyah Palur)

PWMJATENG.COM – Dalam pembelajaran matematika, khususnya materi bilangan cacah 1 hingga 100.000, saya menerapkan metode pembelajaran berbasis permainan dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL).

Metode ini dirancang untuk menghadirkan suasana belajar yang lebih interaktif. Siswa diberikan soal cerita, kemudian berperan sesuai skenario dalam bentuk permainan. Misalnya, mereka melakukan simulasi kegiatan belanja sebagaimana tertulis dalam cerita. Setelah itu, siswa diminta menyelesaikan permasalahan yang muncul melalui diskusi kelompok.

Permasalahan yang sering muncul di kelas adalah hanya sebagian siswa yang memahami maksud soal cerita. Selain itu, pembelajaran yang sekadar berfokus pada latihan soal tanpa konteks nyata membuat siswa mudah merasa bosan. Oleh sebab itu, saya mengombinasikan metode permainan dengan PBL agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar konsep, tetapi juga memahami penerapannya dalam situasi nyata.

Tahapan Pelaksanaan

Pertama
Guru membuka pembelajaran dengan melakukan presensi. Setelah itu, siswa dibagi ke dalam kelompok menggunakan aplikasi spinner group untuk menjamin keadilan. Setiap kelompok beranggotakan lima hingga enam siswa. Setelah pembagian kelompok selesai, siswa berkumpul sesuai kelompok masing-masing.

Kedua
Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan sticky note kepada setiap kelompok, lalu menjelaskan cara pengerjaan soal. LKPD berisi kolom untuk menempelkan gambar belanjaan, menghitung total harga, mengurutkan barang dari termurah hingga termahal, serta menuliskan hasil perhitungan pada nota yang tersedia di lembar terakhir.

Baca juga, Teologi Al-Ma’un di Era Modern: Dari PKO ke Industrialisasi Sosial Muhammadiyah

Proses pembelajaran berjalan sebagai berikut:

  1. Setiap kelompok secara bergantian mengambil soal cerita dari guru dengan membawa sticky note. Masing-masing kelompok mendapatkan empat soal.
  2. Siswa membaca soal, kemudian “membeli” barang yang tertera dalam bentuk gambar. Harga satuan dicatat pada sticky note.
  3. Siswa kembali ke kelompok masing-masing untuk mendiskusikan dan menyelesaikan soal.

Ketiga
Siswa mendiskusikan permasalahan dan menyelesaikan soal cerita bersama kelompok. Setelah semua jawaban selesai, LKPD dikumpulkan kepada guru untuk penilaian.

Manfaat

Penerapan metode ini memberikan beberapa manfaat penting, antara lain:

  1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
  2. Siswa mampu menganalisis masalah dan menemukan solusi yang tepat.
  3. Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat.
  4. Siswa terlatih berdiskusi dengan baik dalam kelompok.
Refleksi

Dari pelaksanaan metode ini, terdapat beberapa hal yang dapat dicatat sebagai refleksi, yaitu:

  1. Minat dan motivasi belajar siswa meningkat.
  2. Pemahaman siswa dalam konteks situasi nyata semakin baik.
  3. Hasil pembelajaran menunjukkan peningkatan.
  4. Siswa lebih kritis dalam menghadapi soal cerita maupun permasalahan sehari-hari.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/
https://journal.rtc.bt/https://accgroup.com/https://pioneer.schooloftomorrow.ph/https://ua.kab.ac.ug/https://plenainclusionmadrid.org/salud-mas-facil/
https://prajaiswara.jambiprov.go.id/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/