Pelatihan Tata Rias di Desa Kandangrejo Diserbu Peserta, Antusiasme Tak Terbendung

PWMJATENG.COM, Grobogan – Suasana Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, pada Sabtu siang (23/8/25) berubah meriah. Ratusan perempuan desa memadati balai desa untuk mengikuti pelatihan tata rias yang digelar dalam rangkaian Sekolah Perempuan Plus 2025. Program ini merupakan inisiatif PPK ORMAWA IMM Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang, dengan tujuan meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan melalui keterampilan praktis.
Pelatihan kali ini mengangkat tema “Perempuan Belajar Merias” dan menjadi chapter kelima dari rangkaian kegiatan sebelumnya. Sesi khusus ini menghadirkan narasumber dari brand kecantikan ternama Oh My Glam (OMG), yakni Ani Lestari, yang berperan sebagai promotor sekaligus instruktur.
Dalam penyampaian materinya, Ani menegaskan bahwa merias wajah tidak sekadar kegiatan sepele. “Merias wajah bukanlah sekadar kegiatan semata, melainkan bagian dari hidup kita. Pemilihan produk yang tepat juga sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kulit wajah,” jelasnya di hadapan peserta.
Ani mempraktikkan tata rias harian mulai dari membersihkan wajah dengan micellar water hingga pengaplikasian lipstik. Ia juga memberi penjelasan detail mengenai setiap produk yang digunakan, sekaligus teknik terbaik dalam mengaplikasikannya. Peserta kemudian mendapat kesempatan mencoba langsung produk yang diperkenalkan. Menurut Ani, aktivitas merias wajah dapat meningkatkan rasa percaya diri jika dilakukan dengan benar dan menggunakan produk yang sesuai dengan kondisi kulit.
Kegiatan ini menjadi lanjutan dari sesi sebelumnya yang membahas potensi komoditas bawang merah dan strategi pengembangannya. Panitia berharap rangkaian Sekolah Perempuan Plus tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi perempuan desa.
Baca juga, Akhlak Bertetangga di Tengah Tantangan Gaya Hidup Modern
Ketua Tim Pelaksana, Reffi, mengaku terkejut dengan jumlah peserta yang hadir. “Alhamdulillah, pelatihan hari ini berjalan dengan sangat baik. Kami cukup terkejut karena jumlah peserta melebihi perkiraan, menunjukkan tingginya minat ibu-ibu terhadap kegiatan tata rias,” ungkapnya.

Dukungan serupa datang dari Kepala Desa Kandangrejo, Widi Rifa’i. Ia menilai pelatihan tersebut menjadi momentum penting bagi perempuan desa untuk berdaya. “Wah, baru kali ini saya melihat ibu-ibu peserta begitu antusias mengikuti pelatihan tata rias. Saya yakin, ke depan akan lahir MUA-MUA ternama dari desa ini,” ujarnya penuh semangat.
Pelatihan ini tak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membuka cakrawala baru tentang dunia kecantikan. Menurut Widi, kegiatan semacam ini sangat relevan karena mampu mendorong perempuan desa untuk mandiri secara ekonomi dan bahkan bisa melahirkan usaha baru berbasis keterampilan tata rias.
Program Sekolah Perempuan Plus 2025 masih akan berlanjut. Tema berikutnya adalah Make Up Formal, dengan menghadirkan narasumber MUA lokal, Rony Pandawa Rias. Kehadiran Rony diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih luas tentang tata rias untuk acara resmi, sehingga peserta bisa mengembangkan keterampilan menjadi layanan profesional.
Kontributor : Salsa
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha