PWMJATENG.COM, Makassar – Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (PSBPS UMS) menggandeng Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH Makassar) untuk menyelenggarakan Pelatihan Nasional bertajuk “Pancasila Sebagai Laku”, Selasa-Kamis (16-18/7/24). Acara ini menjadi penutup dari rangkaian roadshow yang telah digelar di tujuh provinsi sebelumnya.
Rektor UNISMUH Makassar, Ambo Asse, menyambut hangat tim UMS. “Pentingnya menjaga akhlak dan saling menghargai menjadi pembuktian kita dalam pengejawantahan nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila sebagai Darul al-‘Ahdi Wasy Syahadah menjadi konsensus bagi para pemimpin bangsa dalam menjaga persatuan,” ucap Ambo.
Pelatihan ini dihadiri oleh 30 dosen dari berbagai universitas negeri dan swasta, termasuk Universitas Muhammadiyah Makassar, IAIN Ambon, STAI Yapis Takalar, Universitas Bosowa, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Palopo, dan Universitas Negeri Makassar.
Yayah Khisbiyah, Direktur Eksekutif PSBPS UMS, menegaskan komitmen Muhammadiyah terhadap Pancasila sebagai Darul Al-‘Ahdi Wasy Syahadah. “Kota Makassar dipilih untuk pelatihan ini sebagai pengukuhan kembali komitmen Muhammadiyah terhadap Pancasila,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa Makassar mewakili kekayaan seni budaya serta kebinekaan suku, ras, dan agama di Sulawesi.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Yayah juga menyoroti penurunan makna Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam dua dekade terakhir. “Kurangnya keseriusan dalam mengimplementasikan Pancasila menyebabkan masyarakat melihat keberagaman etnis, suku, dan agama bukan sebagai kekayaan, melainkan sebagai beban atau ancaman,” paparnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, PSBPS UMS bekerja sama dengan LBIPU menginisiasi Program Revitalisasi, Institusionalisasi, dan Standardisasi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Indonesia (RISP3TI). Salah satu kegiatan utama dalam program tersebut adalah Pelatihan Nasional Pancasila sebagai Laku, yang bertujuan meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogi dosen pengampu mata kuliah Pancasila.
Wakil Rektor I UNISMUH Makassar, Abd Rakhim Nanda, juga menyampaikan sambutannya. “Nilai-nilai Pancasila sangat erat kaitannya dengan ajaran Islam. Dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur’an, membahas tentang hakikat nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial,” tegas Rakhim.
Pada sesi orientasi program, Direktur Riset dan Publikasi PSBPS, Mohammad Thoyibi, menegaskan bahwa materi pembelajaran Pendidikan Pancasila saat ini kurang kontekstual dan metode pengajarannya monoton. “Dengan pelatihan ini, diharapkan dosen pengampu Pancasila dapat menerapkan pendekatan andragogi dan metode pembelajaran yang lebih interaktif, kritis, dan reflektif,” kata Thoyibi.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha