
PWMJATENG.COM, Semarang – Himpunan Mahasiswa Program Studi S1 Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Semarang (Himaprosa Unimus) kembali menggelar Pekan Sastra 2025 dengan tajuk yang memikat: “Ink in the Dark: A Literary Quest for Light.” Acara tahunan ini digelar sebagai panggung ekspresi kreatif anak muda dalam menghadirkan ide dan imajinasi lewat karya sastra.
Dengan mengusung semangat “Write the Light, Share the Spark,” kegiatan ini mengajak generasi muda untuk menyalakan cahaya lewat tulisan serta membagikan inspirasi di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Rangkaian Pekan Sastra 2025 berlangsung selama sepekan, dimulai pada 14 Juni 2025 dengan Diskusi Literasi bersama penulis sekaligus akademisi Unimus, Faqih Sulthan. Kegiatan berlanjut dengan Pameran Karya Sastra pada 17 hingga 18 Juni 2025, dan ditutup meriah lewat acara puncak bertajuk Litnight Show & Pengumuman Pemenang pada 20 Juni 2025.
Ketua Program Studi S1 Sastra Inggris Unimus, Heri Dwi Santoso, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari komitmen prodi dalam membangun tradisi literasi yang kuat.
“Pekan Sastra bukan hanya ruang ekspresi, tapi juga ruang refleksi. Di tengah dinamika zaman yang serba cepat dan visual, kami percaya bahwa kata-kata masih punya kekuatan untuk menyinari, menggugah, dan menggerakkan,” ujar Heri.
Ia menambahkan, “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen budaya, tetapi juga pencipta dan pembentuk makna. Inilah saatnya mereka menyalakan cahaya dari dalam, lewat kata-kata dan karya.”
Baca juga, Seni dalam Pandangan Muhammadiyah: Fitrah, Dakwah, dan Strategi Peradaban
Salah satu daya tarik utama dari kegiatan ini adalah kompetisi sastra dalam tiga kategori: cipta puisi, cerpen, dan esai. Karya-karya terpilih akan dipamerkan dalam bentuk digital maupun fisik selama pameran berlangsung.
Pihak penyelenggara menyatakan, antusiasme peserta sangat tinggi, baik dari kalangan mahasiswa Unimus maupun dari luar kampus. Setiap karya mencerminkan keunikan perspektif penulis muda yang berani berbicara lewat imaji dan narasi.

Pekan Sastra 2025 juga menjadi bukti konkret bagaimana Program Studi Sastra Inggris Unimus—yang telah mengantongi akreditasi Unggul—terus berkembang dan beradaptasi dengan era digital. Melalui penguatan literasi digital dan content creating programs, mahasiswa dibekali kemampuan menjelajah berbagai bentuk ekspresi modern.
Tidak hanya fokus pada penulisan kreatif, kurikulum prodi ini juga mencakup pengembangan konten berbasis audiovisual, pengelolaan media sosial, hingga strategi komunikasi digital. Hal ini selaras dengan kebutuhan zaman yang menuntut keterampilan literasi lintas media.
Kegiatan seperti Pekan Sastra menjadi wadah nyata dari sinergi antara sastra, budaya, dan teknologi. Mahasiswa tidak hanya belajar menulis, tetapi juga mengolah narasi menjadi bentuk yang dapat diakses, dinikmati, dan berdampak luas di masyarakat digital.
Dengan semangat kolaborasi dan eksplorasi, Himaprosa Unimus menunjukkan bahwa literasi bukan lagi ruang sunyi, melainkan ruang dinamis yang menyatukan suara dan cahaya.
Sebagaimana disampaikan Heri, “Kami ingin menunjukkan bahwa sastra bukan hanya milik masa lalu, melainkan bagian dari masa depan.”
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha