Peduli Warga Sekitar, Santri Ponpes Muhammadiyah Bagikan Daging Kurban
PWMJATENG.COM, SRAGEN – Iduladha 10 Dzulhijjah 1442 H yang jatuh pada hari Selasa, (20/07/21) menjadi hari penuh berkah bagi umat muslim di Indonesia. Gema takbir yang saling sahut berkumandang menjadi simbol datangnya hari raya Iduladha. Kegembiraan ini turut disambut oleh para santri Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa).
Di tengah meningkatnya Covid-19, Ponpes Dimsa tetap melaksanakan salat Iduladha dengan protokol kesehatan yang begitu ketat. Salat Iduladha hanya dilaksanakan khusus warga Ponpes Dimsa yang berstatus sehat yang dibuktikan dengan surat rapid/tes kesehatan.
Kemeriahan hari raya Iduladha dilengkapi dengan serangkaian acara penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kurban yang dilaksanakan pada hari kedua, Rabu (21/07/21). Kegiatan tersebut berlangsung di lingkungan pondok pesantren yang melibatkan guru dan karyawan SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen.
Pentasyarufan hewan kurban juga melibatkan campur tangan serta mendapat dukungan penuh dari wali santri Pondok SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen. Berkat antusiasme tersebut, terkumpul 2 ekor sapi dan 16 ekor kambing yang siap untuk disembelih dan dibagikan ke masyarakat Pringan, RT 01 dan 02, Karangtengah, Sragen, Jawa Tengah.
Kristanto, selaku Humas SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan juga untuk mempererat silaturahmi dengan masyarakat. Selain itu, di tengah pandemi ini semoga daging kurban yang kami bagikan bermanfaat bagi masyarakat.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga berterima kasih kepada shohibul qurban yang sudah menitipkan hewan kurbannya di Ponpes Dimsa,” tambah Kristanto.
Ketua RT 01 mengungkapkan terima kasih kepada Ponpes Dimsa. Kegiatan yang digelar Dimsa ini dapat menjalin keeratan dan kerja sama dengan masyarakat, khususnya di Desa Pringan, Karang Tengah.
“Alhamdulillah pentasyarufan kurban sangat membantu warga desa Pringan, RT 01 dan 02. Selain itu, kerja sama antara pondok pesantren dengan masyarakat setempat juga terjalin semakin erat dengan adanya pentasyarufan kurban ini,” imbuh Ketua RT.
Ibadah kurban tidak hanya sekedar aktivitas penyembelihan hewan saja, tetapi memiliki makna sebagai aktivitas ibadah, syiar dakwah Islamiyah, kebermanfaatan sosial, dan pemberdayaan ekomoni masyarakat dengan pendistribusian daging kurban. Melalui kegiatan tersebut, para santri diharapkan dapat meningkatkan rasa kepeduliannya dan senantiasa membawa kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.