PCM Semarang Selatan Adakan Refreshing dan Ziarah Ke Makam Pendiri Muhammadiyah
Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah Ke-109, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Semarang Selatan, Kota Semarang mengadakan penguatan Kader Dakwah dan Refreshing. Serta ziarah ke makam KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Dengan beberapa unsur PCM, Pimpinan Cabang Aisyiyah, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Semarang Selatan. Agenda milad tahun 2021 ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya di pusatkan di wilayah Kecamatan Semarang Selatan dengan menggelar pengajian dan bakso.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah atau Aisyiyah beserta ortomnya menyelenggarakan rihlah atau wisata dakwah. Dengan tujuan untuk penguatan kader, ajang silaturahmi, penguatan doktrinasi dan napak tilas perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah.
Adapun agenda acara dimulai dari proses pemberangkatan dari Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jawa Tengah, Jalan Singosari Raya 33, Semarang menuju daerah penginapan di Kaliurang, Yogyakarta. Malam harinya, dimanfaatkan penguatan doltrinasi dengan narasumber KH Agus Supriyadi, Ustadz AM Jumai, Ibu Nyai Hasanah Supandi dan Ndan Slawi. Selanjutnya, brainstorming dengan melibatkan peserta secara aktif dan menghasilkan rekomendasi yang sangat strategis, taktis dan komprehensif untuk penguatan kader dan syiar Muhammadiyah di Semarang Selatan.
Pagi harinya melanjutkan kegiatan kunjungan ke bumi perkembangan Hizbul Wathan yang merupakan kepanduan milik Muhammadiyah. Lalu, ke Pondok Pesantren Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta yang merupakan pusat pendidikan ulama tarjih. Tidak selesai di situ, para peserta melakukan sholat zuhur berjamaah di Masjid Jogokaryan. Serta banyak belajar tentang manajemen pengelolaan masjid sebagai basis pelayanan terhadap jamaah, selanjutnya ziarah ke makam KH Ahmad Dahlan.
Makam ulama besar yang juga habib ini menampakkan kesederhanaannya. Tidak ada kesan khusus atau di bangun mewah seperti kebanyakan makam wali atau ulama besar memang sesuai wasiat beliau sebelum meninggal. “Jangan bina dan muliakan kuburan saya,” kata KH Ahmad dahlan artinya jangan dibangun dan dimuliakan kuburan KH Ahmad Dahlan.
*
Makam KH Ahmad Dahlan yang tertata rapi berjajar dengan Makam KH Ibrahim, KH Badawi, KH Noor dan Aisyiyah Hilal dan juga ada makam KH AR Fachrudin, ulama kharismatik Muhammadiyah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Para peserta merasa termotivasi dan mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan dari rihlah ini.
Dan ke depan akan ada agenda rihlah ke daerah Malang dan Surabaya.