PWMJATENG.COM, Magelang – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang menggelar acara pengajian dan peletakan batu pertama pembangunan RS PKU Muhammadiyah Grabag, Ahad (20/02). Rencananya rumah sakit itu akan didirikan di samping kantor PCM Grabag yang terletak di Ponggol, Grabag di atas tanah seluas 1472 m2.
Ketua panitia pembangunan, Rohmad, dalam laporannya mengungkapkan awal pendirian RS PKU Muhammadiyah Grabag terdorong oleh tanah wakaf seluas 3860 m2 di Plumbon, Grabag dari seorang warga bernama Fadholi pada April 2018.
“Namun demikian, setelah diproses cukup lama, takdir Alloh menentukan lain, pendirian PKU belum bisa terlaksana karena masih terhalang status tanah wakaf yang masih tanah hijau, artinya tanah tersebut tidak diijinkan oleh pemerintah untuk bangunan atau rumah sakit,” kata Rohmad.
Lalu pada tahun 2021, seorang warga Grabag bernama Badri mewakafkan tanah seluas 1022 m2 dan Februari 2022, warga lain bernama Hadi juga mewakafkan tanah seluas 452 m2. Lokasi kedua tanah tersebut berada di samping kantor PCM Grabag.
“Dari modal tanah wakaf tersebut, akhirnya PCM Grabah melangkah dengan membentu panitia kecil pembangunan RS PKU Muhammadiyah Grabag,” tambah Rohmad.
Acara tersebut dihadiri salah satu Ketua PP Muhammadiyah, Dr. H.M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum.; Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag.; Ketua PDM Kabupaten Magelang, Jumari; kemudian Camat Grabag, Sri Utari beserta jajaran Forkompimcam Grabag; Kepala Desa; serta warga Muhammadiyah Grabag.
Ketua PDM Kabupaten Magelang, Jumari dalam sambutannya menyampaikan Muhammadiyah mendirikan amal usaha dengan berdasar pada empat landasan. “Pertama landasan iman, landasan ilmu, landasan sistem gerakan dan landasan akhlaqul karimah,” ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan harapan agar RS PKU Muhammadiyah Grabag nantinya dapat melayani semua warga. “Amal usaha Muhammadiyah dibangun melibatkan partisipasi siapapun, setelah jadi itu nanti juga melayani siapapun, tidak pandang bulu,” kata Ketua PDM Kabupaten Magelang ini.
Baca juga, Dipercayai Masyarakat Jepara, RS PKU ‘Aisyiyah Jepara Terima Sertifkat Wakaf
Sedangkan Busyro Muqoddas, mewakili PP Muhammadiyah mengatakan Muhammadiyah menganut sistem gerakan, aturan-aturan organisasi dan berpikir secara modern dalam pengelolaan organisasi.
“Maka dalam sistem itu, Muhammadiyah sebagian besar tanah-tanahnya, atas nama Persyarikatan Muhammadiyah. Itu salah satu contoh sistem,” ucap Mantan Wakil Ketua KPK ini.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir mengatakan biasa di Muhammadiyah melakukan sesuatu yang tidak terbayang oleh akal yaitu setingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah mendirikan rumah sakit yang biaya pendiriannya sampai puluhan milliar rupiah.
“Sering saya sebut, kadang-kadang di Muhammadiyah dijalankan tidak jihad fi sabillah tapi “nekat fii sabilillah’. Apa bedanya jihad dengan nekat? Kalau jihad ada fiqihnya, kalau nekat tidak ada fiqihnya,” kata Ketua PWM Jawa Tengah ini.
Sri Utari, Camat Grabag mengungkapkan pihaknya berterima kasih atas upaya pendirian RS PKU Muhammadiyah Grabag karena dengan jumlah penduduk kurang lebih 90 ribu jiwa baru ada 3 fasilitas layanan kesehatan di Grabag sehingga masyarakat sangat membutuhkannya. “Alhamdulillah hari ini akan dibangun gedung PKU Muhammadiyah Grabag. Semoga pembangunan ini dengan lancar, sukses dan bisa hadir ditengah-tengah masyarakat sehingga dengan jumlah penduduk 90 ribu; masyarakat tidak perlu berobat di luar Kecamatan Grabag,” kata Sri Utari. (mtu)