
PWMJATENG.COM, Karanganyar – Suasana penuh semangat perjuangan dan kreativitas anak bangsa mewarnai Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. MI Muhammadiyah Digdaya Bolon sukses menggelar pawai kemerdekaan yang memukau ribuan warga, Sabtu (16/8) pagi. Acara ini menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang telah dipersiapkan sejak sehari sebelumnya.
Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Digdaya Bolon, Irin Dwi Susanti, menegaskan bahwa pawai tersebut bukan sekadar agenda tahunan. Menurutnya, kegiatan itu merupakan media edukasi yang efektif untuk menanamkan nilai luhur kebangsaan.
“Kami ingin anak-anak memahami arti kemerdekaan bukan hanya dari buku sejarah. Melalui pawai ini mereka belajar secara langsung dengan cara yang menyenangkan sekaligus berkesan. Inilah upaya kami menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme sejak dini,” ujarnya.
Pawai dimulai tepat pukul 07.00 WIB dari gerbang sekolah. Ratusan siswa beriringan penuh semangat melintasi Desa Bolon, melewati permukiman warga. Di sepanjang rute, sorak-sorai masyarakat tidak pernah berhenti menggema.
Warga dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga lansia, tampak antusias menyaksikan jalannya pawai. Mereka berjejer di pinggir jalan, sebagian mengabadikan momen menggunakan gawai, sementara yang lain memberi tepuk tangan meriah. Kehadiran group drumband Laskar Gita Digdaya semakin menambah kemeriahan suasana.
Sumiati (55), warga yang turut menyaksikan, mengaku terharu melihat semangat peserta. “Senang sekali melihat anak-anak bersemangat. Kostumnya juga sangat kreatif,” katanya.
Baca juga, Mohammad Roem: Diplomat Muhammadiyah Asal Temanggung
Setiap kelas menampilkan kreasi berbeda dengan tema yang unik. Kostum para siswa merupakan hasil kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua. Dukungan para wali murid menjadi kunci keberhasilan acara ini.
Ibu Tina, salah seorang wali murid, menyampaikan rasa bangganya. Ia menjelaskan bahwa para orang tua bergotong royong membantu anak-anak membuat kostum dari barang bekas. “Kami ingin melatih kreativitas mereka sekaligus menanamkan kesadaran untuk peduli lingkungan,” tuturnya.

Kolaborasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga ruang partisipasi bagi orang tua untuk terlibat aktif. Kebersamaan itu menjadikan pawai lebih bermakna.
Sehari sebelum pawai, Jumat (15/8), MI Muhammadiyah Digdaya Bolon mengadakan lomba tradisional. Semua siswa ikut serta dalam berbagai permainan yang menguji kekompakan dan ketangkasan.
Irin Dwi Susanti menegaskan, tujuan lomba bukan sekadar mencari pemenang. “Kami ingin menanamkan nilai sportivitas dan kebersamaan. Dengan begitu, anak-anak bisa belajar menghargai proses sekaligus menjunjung tinggi persaudaraan,” jelasnya.
Pawai kemerdekaan ini menjadi penutup rangkaian kegiatan HUT RI di sekolah tersebut. Suasana kebersamaan dan kegembiraan yang tercipta menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup di kalangan generasi muda.
Irin berharap kegiatan semacam ini terus dilaksanakan setiap tahun dengan kreasi lebih beragam. “Kami ingin anak-anak tidak hanya mengingat kemerdekaan sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Kontributor : Mahbuby
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha