BeritaTokoh

Navigasi Universal Muhammadiyah: Membangun Generasi Berilmu, Berkarakter, dan Berkemajuan

PWMJATENG.COM – Dalam momentum penyambutan mahasiswa baru, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, menyampaikan materi yang sarat makna dengan tajuk Navigasi Universal Muhammadiyah. Paparan tersebut tidak hanya menyoroti kiprah panjang Muhammadiyah dalam sejarah bangsa, tetapi juga menekankan peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam melanjutkan perjuangan.

Agus menyampaikan bahwa menuntut ilmu merupakan salah satu jalan jihad yang mulia. Menurutnya, seseorang yang menempuh pendidikan dengan sungguh-sungguh sejatinya sedang berada di jalan Allah. Ia menegaskan bahwa proses mencari ilmu tidak boleh dianggap remeh, sebab ia memiliki kedudukan tinggi dalam ajaran Islam.

Ia mengutip pesan moral bahwa orang yang sedang menuntut ilmu dihitung sebagai orang yang berjuang di jalan Allah (fisabilillah) hingga akhir hayatnya. Karena itu, mahasiswa diajak untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar di perguruan tinggi. “Jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk belajar dengan sungguh-sungguh,” ujarnya menegaskan dalam forum tersebut.

Pesan ini selaras dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”

Hadis tersebut memperlihatkan betapa Islam menempatkan ilmu pengetahuan sebagai instrumen utama membangun peradaban. Agus menegaskan, jalan menuntut ilmu bukan hanya perkara akademik, tetapi juga bagian dari ibadah dan pengabdian.

Lebih jauh, Agus mengingatkan pentingnya fokus serta konsentrasi dalam menjalani perkuliahan. Ia menyoroti penggunaan gawai (gadget) yang kerap mengganggu konsentrasi mahasiswa. Dalam pandangannya, kemajuan teknologi memang membuka akses informasi yang luas, tetapi jika tidak disikapi dengan bijak justru dapat merusak konsistensi belajar.

Ia berpesan agar mahasiswa membiasakan diri untuk mengatur waktu dan mengendalikan diri dari distraksi digital. “Apapun profesi yang nanti kalian jalani, jika ingin sukses, kuncinya adalah fokus dan bertanggung jawab,” tuturnya.

Agus juga menekankan pentingnya rasa syukur atas kesempatan menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Menurutnya, Unimus sejajar dengan perguruan tinggi unggul lain di Indonesia yang telah melahirkan banyak lulusan berkualitas.

Ia mengajak mahasiswa baru untuk menjaga semangat belajar agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu dengan hasil yang membanggakan. Bagi Agus, kualitas lulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik, melainkan juga oleh integritas moral dan akhlak mulia. Ia menyebutkan bahwa soft skill, kecerdasan emosional, serta kecerdasan spiritual merupakan modal yang tidak kalah penting dalam menapaki dunia kerja.

Baca juga, Bermuhammadiyah: Jalan Takwa, Syukur, dan Menjadi Kekasih Allah

Dalam kesempatan itu, Agus menekankan kejujuran sebagai nilai utama dalam meraih keberhasilan. Ia menegaskan bahwa kejujuran merupakan modal sosial yang berlaku universal. “Karakter yang mengantarkan orang sukses adalah jujur. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana,” ucapnya.

Pesan ini berakar pada ajaran Islam yang menempatkan sifat shiddiq (jujur) sebagai salah satu akhlak utama Rasulullah saw. Al-Qur’an juga mengingatkan dalam Surah At-Taubah ayat 119:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah bersama orang-orang yang jujur.”

Selain pesan moral untuk mahasiswa, Agus turut memaparkan perjuangan panjang Muhammadiyah dalam membangun bangsa. Menurutnya, sejak didirikan pada tahun 1912, Muhammadiyah tidak pernah berhenti menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil’alamin. Gerakan ini berupaya menghadirkan Islam yang penuh kasih sayang, inklusif, serta memberikan manfaat bagi semua golongan tanpa memandang latar belakang sosial maupun agama.

Muhammadiyah, lanjut Agus, kini tidak hanya fokus pada dunia pendidikan di tingkat nasional, tetapi juga merambah ranah internasional. Melalui sekolah dan perguruan tinggi di luar negeri, Muhammadiyah berkontribusi dalam mencerdaskan umat global. Tidak hanya itu, organisasi ini juga turut berperan dalam penyelesaian konflik sosial, mendorong perdamaian, serta membangun kualitas hidup masyarakat.

Dalam kerangka besar itu, Agus menekankan pentingnya membangun kualitas umat Islam yang berkemajuan. Prinsip Islam berkemajuan, jelasnya, berlandaskan pada tauhid, berpijak pada Al-Qur’an dan sunnah, serta mendorong semangat ijtihad. Muhammadiyah mengembangkan sikap wasathiyah (moderat), yakni sikap tengah yang menolak ekstremisme dan liberalisme berlebihan.

Agus menilai, wajah Islam yang berkemajuan hanya dapat diwujudkan jika umat konsisten menjaga akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa, kata dia, adalah duta yang bisa memperlihatkan keindahan Islam melalui sikap simpatik, baik dalam berpakaian, berbicara, maupun berinteraksi dengan orang lain. “Biasakanlah membangun akhlak mulia, jadilah duta keindahan Islam,” pesannya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE