PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Muhammadiyah terus berinovasi di tengah perkembangan teknologi informasi yang kian pesat. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (11/10), Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, Ismail Fahmi, menyampaikan langkah besar organisasi itu untuk memperkuat transformasi digital melalui sebuah inisiatif bernama Muhammadiyah Digital Universe (MDU).
Dalam paparannya, Ismail menegaskan bahwa MDU merupakan upaya strategis Muhammadiyah dalam membangun konsolidasi dan sinergi di ranah digital. “MDU dihadirkan sebagai bentuk integrasi seluruh ekosistem digital Muhammadiyah agar memiliki arah dan gerak yang sama, terukur, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, MDU tidak sekadar proyek teknologi, melainkan gerakan bersama untuk memperkuat kehadiran digital Muhammadiyah di ruang publik. Melalui MDU, seluruh elemen media, jaringan, dan talenta Muhammadiyah diharapkan mampu berkolaborasi secara efektif. “Kita ingin menjadikan MDU sebagai pusat ekosistem digital resmi Muhammadiyah yang dapat memperkuat jaringan media dan komunikasi di seluruh tingkatan,” tutur Ismail.
Lebih lanjut, Ismail memaparkan bahwa keberadaan MDU akan berfungsi sebagai hub utama bagi media dan jaringan digital Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Ia menambahkan, konsolidasi ini menjadi penting agar seluruh kanal media Muhammadiyah dapat berperan lebih optimal dalam menyampaikan dakwah, pendidikan, dan pandangan keislaman yang mencerahkan.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
“Selama ini banyak media dan kanal informasi Muhammadiyah tumbuh secara organik. Melalui MDU, kita ingin menghadirkan tata kelola yang lebih baik, profesional, dan memiliki daya jangkau yang luas,” katanya.
Selain menjadi wadah koordinasi, MDU juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas media Muhammadiyah agar mampu bersaing dalam ekosistem digital nasional. Menurut Ismail, dunia digital saat ini menuntut kecepatan, ketepatan, dan kualitas informasi yang tinggi. Karena itu, penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian penting dari program ini.
“MDU akan mengelola Intellectual Property (IP) media dan talenta Muhammadiyah untuk diperkenalkan secara lebih luas. Kita ingin potensi besar yang dimiliki kader Muhammadiyah di bidang digital dapat dioptimalkan dan diamplifikasi ke luar,” jelasnya.
Ismail menegaskan, digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun kultur dan ekosistem yang sehat. Dengan MDU, ia berharap tercipta ruang digital yang produktif dan mencerminkan nilai-nilai Islam berkemajuan. “Kita ingin dunia digital Muhammadiyah menjadi rumah bersama, tempat sinergi seluruh pihak yang berkomitmen pada pencerahan dan kemajuan umat,” tambahnya.
Inisiatif MDU ini disambut positif oleh peserta Rakornas yang hadir dari berbagai wilayah. Mereka menilai langkah tersebut merupakan jawaban atas tantangan zaman di tengah derasnya arus informasi dan dominasi platform global. Melalui MDU, Muhammadiyah diharapkan tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen konten yang berkualitas dan berdampak.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
