Muhammadiyah Jateng Dirikan 40 Dapur Makan Bergizi Gratis, 5 Sudah Beroperasi

PWMJATENG.COM, Semarang – Muhammadiyah Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat mendukung program strategis pemerintah dengan mendirikan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga pertengahan Juli ini, sebanyak 40 dapur MBG telah mendaftar dan 5 di antaranya sudah resmi beroperasi saat tahun ajaran baru dimulai.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Koordinator Nasional MBG Muhammadiyah, dengan menunjuk Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Fachur Rochman, sebagai Ketua Koordinator Wilayah MBG Muhammadiyah Jateng.
Menurut Fachur, proses pendirian dapur MBG tidak dapat dilakukan sembarangan. Ia menjelaskan bahwa terdapat delapan tahapan yang harus dilalui sebuah yayasan untuk dapat menyelenggarakan layanan makan bergizi ini. “Tahapan itu dimulai dari verifikasi yayasan, penyusunan proposal, penguncian lokus atau lokasi, persiapan dapur selama 45 hari, kunjungan dari Badan Gizi Nasional, hingga penandatanganan MoU antara yayasan dan BGN,” ujarnya.
Namun, khusus di wilayah Jawa Tengah, Koordinator Wilayah MBG lebih dahulu membentuk koordinator daerah sebelum masuk pada tahap verifikasi yayasan. “Kami ingin memastikan struktur koordinasi di tingkat daerah siap, agar pelaksanaan MBG berjalan lancar,” kata Fachur.
Hingga kini, dari 40 dapur MBG yang telah mendaftar, sebanyak 5 dapur telah beroperasi sejak 15 Juli 2025. Sementara 9 dapur telah mengunci lokus dan 21 dapur lainnya sedang dalam proses validasi. Beberapa dapur lainnya pun masih dalam proses pendaftaran.
Kelima dapur MBG Muhammadiyah Jawa Tengah yang telah resmi beroperasi tersebar di berbagai daerah, yakni:
- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus
- SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan, Magelang
- SMP Birrul Walidain Muhammadiyah, Sragen
- Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah, Sragen
- Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo
Baca juga, Ketika Pegawai Persyarikatan Bekerja Sekadar Bekerja
Fachur mengungkapkan, Korwil MBG Muhammadiyah Jateng kini aktif mengoordinasi seluruh AUM (Amal Usaha Muhammadiyah), PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah), PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah), hingga PDM di berbagai daerah agar segera mengajukan dapur MBG. “Kami mendorong percepatan agar mereka segera memasuki tahap-tahap selanjutnya, sehingga program ini benar-benar dapat memberikan manfaat yang luas,” jelasnya.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, menyambut baik terbentuknya dapur-dapur MBG tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan akuntabilitas dalam menjalankan program. “Jika dapur MBG sudah berdiri, maka prosedur dan amanahnya harus terus dijaga dan dijalankan dengan baik,” pesannya.
Dukungan juga datang dari pemerintah pusat. Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyatakan bahwa peran Muhammadiyah dalam program Makan Bergizi Gratis sangat strategis. Menurutnya, keberadaan dapur MBG akan membantu meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Edy berharap, Muhammadiyah Jawa Tengah dapat mendirikan lebih dari 40 dapur MBG. “Saya sangat optimis Muhammadiyah mampu karena jaringan dan kapasitas kelembagaannya sangat kuat,” ungkap Edy.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi peserta didik secara menyeluruh. Melalui sinergi dengan berbagai lembaga masyarakat seperti Muhammadiyah, program ini diharapkan tidak hanya menjangkau wilayah perkotaan, tetapi juga daerah-daerah pelosok yang selama ini sulit dijangkau.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha