BeritaLP-UMKM

Muhammadiyah Harus Berperan Sebagai Digital Disruptor!

PWMJATENG.COM, Semarang – Saatnya Muhammadiyah berperan sebagai digital disruptor, yaitu individu atau kelompok yang memberikan pengaruh agresif dan menguasai wacana di internet. Kepala Biro INews Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno, menyatakan bahwa Muhammadiyah harus agresif menggunakan teknologi dan model aktivitas dakwah terbaru untuk menguasai sasaran dakwah.

“Untuk mencapai digital disruptor, Muhammadiyah harus secara agresif menggunakan teknologi dan model aktivitas dakwah terbaru,” ujar Teguh pada pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP-UMKM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Pelatihan ini digelar secara hybrid dan diikuti 150 peserta dari berbagai daerah.

Teguh menyampaikan materi pengantar jurnalistik dan anatomi media. Pemateri lainnya adalah Mukhtarom, wartawan TVRI, yang membawakan tajuk merancang liputan UMKM, politik kebangsaan, dan demokrasi serta menggali ide menarik liputan dan bahan berita. Rustam Aji, Production Manager Tribun Jateng sekaligus Ketua MPI PWM Jateng, menyampaikan teknik penulisan berita dan wawancara. Sementara Anas Syahirul Alim, komisioner KPID Jateng, membahas materi menggali data liputan dan menjadi editor atau admin media.

Teguh menambahkan, langkah Muhammadiyah untuk berperan sebagai digital disruptor harus mampu menjaga sasaran dakwah yang sudah ada dan menciptakan sasaran dakwah baru. “Muhammadiyah harus melakukan penguatan literasi dan budaya digital di semua tingkatan, dari Pimpinan Pusat hingga Ranting,” ujarnya.

Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?

Dengan begitu, akan terbangun kepercayaan diri terhadap potensi digital yang dimiliki persyarikatan, baik dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur teknologi informasi, maupun finansial. Rustam Aji menambahkan, Muhammadiyah dihadapkan pada tantangan era post-truth, di mana kebenaran berbasis pada keyakinan bukan pada fakta.

“Untuk menghadapi era post-truth, Muhammadiyah harus mencetak kader-kader yang memiliki kompetensi di bidang jurnalistik,” tegas Rustam. Dengan kemahiran di bidang jurnalistik, kader dan warga Muhammadiyah dapat menyebarkan konten positif berdasarkan argumen, fakta, dan data.

Pelatihan jurnalistik ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis tetapi juga praktik langsung, yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam mengelola informasi dan menyebarkan dakwah secara efektif di era digital. Muhammadiyah harus siap bertransformasi menjadi kekuatan digital yang tidak hanya mampu mempertahankan sasaran dakwah yang ada, tetapi juga menciptakan sasaran dakwah baru dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kesimpulannya, peran Muhammadiyah sebagai digital disruptor akan terwujud jika organisasi ini dapat mengoptimalkan potensi digitalnya melalui penguatan literasi, budaya digital, dan kompetensi jurnalistik kadernya. Dengan demikian, Muhammadiyah akan mampu menyebarkan dakwah yang efektif dan relevan di era digital ini.

Kontributor : Arif Zaini Arrosyid
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE