Mualaf Learning Center: Inisiatif Muhammadiyah untuk Memberdayakan Mualaf di Jawa Timur
PWMJATENG.COM, Kediri – Program Mualaf Learning Center (MLC) kembali hadir di Jawa Timur, berkat kerjasama antara Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan LazisMu PP Muhammadiyah. Peluncuran program ini bertujuan untuk mendukung pembinaan dan pemberdayaan mualaf, serta memastikan mereka tidak hanya menjadi muslim yang taat, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif dalam masyarakat. Program ini diluncurkan pada Sabtu, 21 Desember 2024, di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, dalam acara Temu Ramah dan Kajian Bersama Mualaf, menjelaskan pentingnya MLC dalam mendampingi mualaf. “MLC di Jawa Timur berperan besar dalam memperkuat iman mualaf dan memperlancar proses integrasi mereka ke dalam masyarakat muslim,” ujarnya.
Fokus utama program ini adalah pada pendampingan spiritual dan keagamaan. Melalui berbagai kegiatan, seperti kajian keislaman, kelas hafalan Al-Qur’an, dan pelatihan fikih, MLC bertujuan untuk memperdalam pengetahuan agama mualaf. “Kami ingin mereka mengerti dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari,” kata Arifin. Pembinaan ini meliputi aspek akidah, ibadah, dan akhlak, yang diharapkan dapat membantu mualaf menjalani kehidupan mereka sebagai muslim dengan keyakinan yang kokoh.
Selain aspek spiritual, MLC juga memberikan perhatian khusus terhadap tantangan sosial yang dihadapi mualaf dalam proses transisi agama. Beberapa mualaf seringkali menghadapi tekanan sosial dan kebingungan internal. Untuk itu, MLC menyediakan bimbingan konseling dan membentuk komunitas peduli untuk memberikan dukungan. Dengan adanya komunitas ini, mualaf dapat merasa lebih diterima dan lebih percaya diri.
Baca juga, Tafsir: Ideologisasi, Industrialisasi, dan Mitigasi Jadi Fokus Program Muhammadiyah Jateng
Program ini juga mendorong penguatan jaringan sosial antar sesama mualaf. Mereka saling berbagi pengalaman dan memberikan dukungan moral, yang memungkinkan mereka merasa lebih diterima dalam kehidupan baru mereka sebagai muslim. “Interaksi ini juga mempererat tali persaudaraan antara mualaf dan komunitas muslim lainnya,” kata Arifin.
Kemandirian ekonomi menjadi salah satu fokus utama MLC. Selain pembinaan spiritual, program ini juga menyediakan pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan finansial para mualaf. “Kami ingin mualaf tidak hanya mandiri secara spiritual, tetapi juga ekonominya,” ujar Arifin. Dengan adanya pelatihan ini, mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang usaha yang bermanfaat.
Kemandirian ekonomi juga menjadi faktor penting agar mualaf tidak bergantung pada bantuan eksternal, melainkan bisa mandiri dan berkontribusi aktif dalam masyarakat. MLC berperan sebagai wadah untuk membentuk komunitas mualaf yang saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Interaksi ini membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan sosial yang lebih besar dan diterima dalam komunitas muslim.
Kontributor : Najih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha