Milenial Mengaji Wonosobo: Pemuda Muhammadiyah Teguhkan Peran Umat Hadapi Kesenjangan Sosial dan Tantangan Zaman

PWMJATENG.COM, Wonosobo – Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo menggelar Tabligh Akbar Milenial Mengaji se-Kabupaten Wonosobo di GOR Wonolelo pada Ahad (12/10/2025). Kegiatan bertema “Muhammadiyah dan Isu Sosial: Peran Muhammadiyah dalam Mengatasi Kesenjangan Sosial” ini menghadirkan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fathurahman Kamal.
Acara tersebut menjadi puncak dari rangkaian roadshow Milenial Mengaji Putaran I yang sebelumnya digelar di berbagai cabang Pemuda Muhammadiyah. Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Wonosobo, Adinda Satria Bagus, menjelaskan bahwa program Milenial Mengaji sejatinya sudah berlangsung sejak periode kepemimpinan sebelumnya.
“Milenial Mengaji dulu hanya berpusat di satu masjid. Namun, karena jamaahnya makin berkurang, kami ubah sistemnya menjadi bergilir di tiap cabang. Hasilnya, antusiasmenya luar biasa, minimal ada 150 jamaah di tiap kegiatan. Semua unsur, mulai dari ortom hingga PCM, ikut terlibat,” ujar Adinda.
Ia menambahkan, melalui kajian ini Angkatan Muda Muhammadiyah ingin lebih dekat dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pondasi tauhid yang kuat. “Dengan pondasi itu, sebesar apa pun rintangannya, kita akan mampu bertahan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PDM Wonosobo, Bambang WEN, mengingatkan pentingnya generasi muda untuk terus mengaji agar memahami makna kehidupan dan meneguhkan iman serta takwa. Ia menyoroti adanya ancaman besar yang dapat melemahkan umat Islam.
“Sekarang miras dan narkoba makin marak. Dampaknya luar biasa. Kalau seseorang sudah tidak bisa berpikir jernih, bagaimana bisa memikirkan umat dan bangsa? Dirinya sendiri saja tak mampu diatur,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Wonosobo yang diwakili Sekretaris Daerah menantang Pemuda Muhammadiyah untuk tampil dalam ajang Pilkades 2026 yang akan digelar di 116 desa. “Kita ingin kepala desa berbasis agama. Saya siap jadi mentor, atau minimal Pemuda Muhammadiyah bersuara lantang untuk Pilkades tanpa uang, karena politik uang itu akan membawa dampak buruk,” tegasnya.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Selain itu, One Endang mengusulkan agar para guru SD Muhammadiyah dibekali pengetahuan tentang Talent Mapping atau Passion Mapping siswa. “Anak-anak perlu dibimbing sesuai bakat, minat, karakter, dan potensinya agar mampu meraih keunggulan,” jelasnya.
Dalam tabligh akbar itu, Fathurahman Kamal menyampaikan materi tentang problem utama umat Islam, yaitu kesiapan dalam menyiapkan generasi penerus di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. “Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan agar kita tidak meninggalkan generasi yang lemah. Maka, harus ada upaya menciptakan generasi yang kuat dalam segala aspek,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa tantangan zaman semakin berat. “Kemajuan teknologi membawa dampak negatif, budaya masyarakat makin bebas, dan sumber daya alam terus terkikis akibat eksploitasi berlebihan,” katanya.
Bagi kader Muhammadiyah, lanjut Fathurahman, perjuangan memiliki pedoman melalui Risalah Islam Berkemajuan, yang merupakan kristalisasi ideologis Muhammadiyah sejak 1912 hingga 2026. “Tanpa risalah itu, mau dibawa ke mana arah perjuangan anak muda kita?” tanyanya retoris.
Menurutnya, dalam Al-Qur’an, pemimpin harus memiliki dua sifat utama: Al-Qowiyyu (kuat) dan Al-Amin (dapat dipercaya). “Syarat itu bukan hasil kesepakatan politik, tapi lahir dari kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.
Menutup tausiyahnya, Fathurahman mengutip pesan Rasulullah ketika tiba di Madinah. “Tebarkan salam perdamaian, bantu fakir miskin, eratkan kasih sayang, dan dirikan shalat malam agar spiritualitas perjuangan semakin kokoh,” tegasnya.
Kontributor : Rudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha