PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Tabligh Akbar sebagai bagian dari rangkaian Milad ke-61. Acara ini berlangsung di Auditorium Kampus 1 UNIMMA pada Jumat (22/8) dan menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Taufiqurrohman, sebagai narasumber utama.
Dalam tausiyahnya, Agus menekankan pentingnya perbaikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), termasuk UNIMMA, yang harus dimulai dari pembentukan pribadi muslim yang solih. Ia menegaskan bahwa kesolihan tidak cukup berhenti pada ranah individual, tetapi juga harus memberi dampak nyata di lingkungan sosial.
“Urusan kesolihan individual masing-masing tidak bisa ditunda. Ngaji yang dilakukan UNIMMA harus menghadirkan pribadi yang secara individu solih, tetapi secara sosial juga berdampak solih,” ujarnya di hadapan ratusan peserta tabligh akbar.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa Milad tidak sekadar peringatan seremonial, melainkan harus dimaknai sebagai wujud syukur dan ajang evaluasi diri. Ia menekankan bahwa usia 61 tahun UNIMMA harus menjadi momentum untuk menjaga konsistensi perjuangan, merawat amanah, dan menumbuhkan semangat tajdid.
“Milad ini menjadi satu bentuk kesyukuran. Bersyukur sampai di usia 61 tahun dengan seluruh dinamika yang ada. UNIMMA yang 61 tahun ini tentu harus dijaga dan dirawat, karena itulah sesungguhnya wujud syukur itu,” tutur Agus.
Ia juga menambahkan bahwa peringatan Milad seharusnya menjadi sarana muhasabah dan mujahadah untuk meraih tujuan baru. Semangat itu menurutnya harus diiringi dengan tekad menghadirkan dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman.
Baca juga, Jejak Hijrah Nabi Ibrahim: Dari Babilonia ke Makkah, Risalah Tauhid yang Abadi
Agus menegaskan bahwa UNIMMA sebagai bagian dari AUM memiliki peran penting dalam menjalankan dakwah Islam dengan misi rahmatan lil alamin. Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa dakwah Muhammadiyah harus mampu merangkul seluruh golongan tanpa sekat perbedaan.
“Cara melakukan dakwahnya harus menggunakan spirit rahmatan lil alamin. Bagaimana kita hadir memberi warna di muka bumi ini tanpa sekat, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan. Mari di Milad ke-61 ini kita wujudkan spirit Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar Muhammadiyah di Solo,” pungkasnya.
Pesan tersebut mendapat perhatian khusus dari para peserta yang hadir. Mereka menilai, pandangan itu sangat relevan dengan tantangan sosial masyarakat Indonesia yang majemuk.
Sementara itu, Rektor UNIMMA, Lilik Andriyani, menegaskan bahwa Milad ke-61 bukan hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga momentum penting untuk mengevaluasi perjalanan panjang institusi. Ia menilai, kehadiran Ketua PP Muhammadiyah memberikan energi baru bagi seluruh civitas akademika.
“UNIMMA mengucapkan terima kasih atas tausiyah yang begitu mendalam dari dr. Agus. Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bekerja di AUM adalah jalan ibadah dan dakwah,” ungkap Lilik.
Menurutnya, Milad kali ini juga menjadi ajang refleksi untuk memperkuat komitmen kampus dalam dakwah, keilmuan, dan pengabdian masyarakat. “Milad adalah momentum untuk mensyukuri nikmat usia, mengevaluasi langkah, dan memperkuat niat agar terus memberi kontribusi terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.
Tabligh Akbar tersebut dihadiri oleh pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga mitra eksternal UNIMMA. Suasana acara berlangsung khidmat sekaligus penuh semangat. Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan sejak awal hingga akhir.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
