
PWMJATENG.COM, Banyumas – Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi kepemudaan dan kampus memenuhi ruang FIKES UMP, Ahad (6/7/2025), dalam gelaran Pendidikan Pra Nikah (PPN) yang diselenggarakan Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah bekerja sama dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Karesidenan Banyumas.
Kegiatan bertajuk “Menyiapkan Generasi Tangguh Iman dan Ilmu untuk Mewujudkan Keluarga Sakinah Berkemajuan” ini menjadi magnet tersendiri bagi generasi muda. Peserta yang semula diprediksi hanya 50 orang, melonjak hingga 81 orang. Mereka berasal dari IPM, IMM, NA, PDPM, PCA, dan HMI di wilayah Banyumas dan Pemalang.
Ketua MTK PWA Jateng, Amiroh, membuka acara sekaligus menyampaikan materi utama. Dalam sambutannya, ia mengibaratkan pernikahan seperti sungai yang penuh dinamika. “Kadang banjir, kadang surut. Tapi semuanya mengalir menuju muara, yaitu ketenangan dan kebahagiaan,” ujar Amiroh.
Menurutnya, menikah bukan sekadar hidup bersama, tetapi juga tumbuh bersama dalam kesadaran spiritual dan tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi. “Pernikahan adalah ibadah. Maka, persiapannya harus matang, baik lahir maupun batin,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan empat kriteria utama dalam memilih pasangan: harta, keturunan, kecantikan, dan agama. “Namun, yang utama adalah agama. Karena pondasi iman akan membimbing rumah tangga menuju sakinah, mawaddah, dan rahmah,” ungkapnya.
Sesi yang paling dinantikan peserta adalah pemaparan Reni Purwo Aniarti, dari UMP tentang kesehatan reproduksi. Ia menegaskan pentingnya pemahaman kesehatan reproduksi sejak dini, bahkan sejak usia taman kanak-kanak. “Menstruasi adalah tanda pertama kesiapan reproduksi. Tapi masih banyak yang belum tahu cara merawat organ reproduksi secara benar,” kata Reni.
Baca juga, Mengapa Hati Masih Gelisah Meski Ibadah Rutin?
Menurutnya, usia ideal reproduksi berada di rentang 25–35 tahun. Pemeriksaan pranikah seperti cek sperma, ovum, hepatitis, darah, serta asupan zat besi dan asam folat wajib dilakukan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat. “Kesehatan mental dan sosial juga harus seimbang,” ujarnya.
Ruang Z-26 di Gedung FIKES UMP sempat riuh saat sesi tanya jawab dimulai. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan, bahkan beberapa di antaranya mengundang tawa karena menyentuh ranah yang sensitif. Namun semua pertanyaan dijawab narasumber dengan santun dan edukatif.

Hadir pula pemateri dari Divisi Keluarga MTK PWA, Amelia Rahmi, yang menekankan pentingnya membentuk generasi saleh dan salihah yang berpikir kritis. Ia menjelaskan bahwa keluarga, sekolah, masyarakat, dan media adalah faktor penentu pembentukan karakter generasi penerus.
“Media digital bisa jadi bumerang jika tidak bijak dimanfaatkan,” ucap Amelia. Ia juga menukil doa dalam Al-Qur’an surah Al-Furqan ayat 74, agar para peserta senantiasa memohon pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk hati.
Amelia menyampaikan, kegiatan ini lahir dari keprihatinan PWA Jateng atas maraknya perceraian, KDRT, pernikahan dini, bahkan fenomena childfree. “Pernikahan adalah fitrah. Maka jangan dibiarkan generasi muda tanpa bimbingan dan bekal,” tegasnya.
Ia pun menegaskan pentingnya persiapan untuk menjadi orang tua. Hal itu mencakup menjaga fisik, mental, spiritual, memilih nama anak yang baik, memberikan makanan halal, serta menjadi teladan dan pendoa.
PPN se-Karesidenan Banyumas ini menjadi yang pertama digelar oleh PWA Jateng secara luring. “Insyaallah akan dilanjutkan dalam format daring pada 13 Juli mendatang,” pungkas Amelia.
Kontributor : Wurry Srie
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha