
PWMJATENG.COM, Semarang – Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menggelar Archiversary Exhibition, sebuah pameran karya mahasiswa yang berlangsung selama tiga hari, 22–24 Agustus 2025. Acara ini dipusatkan di Gedung Weeskamer, kawasan Kota Lama Semarang, dan menjadi ajang apresiasi sekaligus perayaan milad ketiga Program Studi Arsitektur Unimus.
Pameran tahunan tersebut menampilkan berbagai karya desain arsitektur mahasiswa dengan penataan yang kreatif serta inovatif. Pengunjung disuguhkan beragam konsep mulai dari desain bangunan hingga karya visual arsitektur dengan sentuhan artistik yang unik. Kehadiran karya mahasiswa ini bukan hanya sekadar tontonan, melainkan juga pengalaman estetik yang memikat.
Ketua Program Studi Arsitektur Unimus, Kania Kinasih, menegaskan bahwa Archiversary Exhibition telah menjadi agenda rutin untuk memperingati hari lahir prodi sekaligus ruang pamer karya terbaik mahasiswa.
“Melalui pameran ini, kami ingin menghadirkan ruang apresiasi bagi mahasiswa sekaligus memperkenalkan Program Studi Arsitektur Unimus kepada masyarakat luas. Dengan kemasan layout kreatif, harapannya pengunjung tidak hanya menikmati karya, tetapi juga semakin mengenal karakter dan potensi Arsitektur Unimus,” ujarnya.
Ia menambahkan, pameran ini bukan hanya wadah ekspresi, tetapi juga sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengasah kepekaan artistik serta kemampuan menata ruang. Menurutnya, kemampuan tersebut penting dimiliki oleh calon arsitek agar siap bersaing di dunia profesional.
Baca juga, Hukum Bekerja di Tempat Maksiat dalam Perspektif Islam
Kegiatan yang berlangsung di salah satu gedung bersejarah Kota Lama Semarang itu juga memberikan nuansa tersendiri. Gedung Weeskamer yang menjadi lokasi acara dipilih karena memiliki nilai arsitektur yang tinggi sekaligus relevan dengan tema pameran. Kehadiran mahasiswa dengan karya segar mereka dipandang mampu memberi warna baru di tengah kawasan yang sarat nilai sejarah.

Selain sebagai ajang apresiasi, Archiversary Exhibition juga menjadi media interaksi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Pengunjung dapat berdialog langsung dengan para perancang karya untuk memahami ide serta proses kreatif di balik desain yang ditampilkan. Hal ini membuat suasana pameran lebih hidup dan edukatif.
Kania menyampaikan bahwa setiap karya mahasiswa mencerminkan keberagaman ide serta inovasi. “Masing-masing karya memiliki pesan yang ingin disampaikan. Ada yang menekankan aspek fungsional, ada pula yang menonjolkan nilai estetika. Semua ini menunjukkan bahwa mahasiswa Arsitektur Unimus mampu berpikir kritis dan kreatif,” jelasnya.
Pameran ini diharapkan menjadi langkah awal bagi mahasiswa dalam membangun portofolio. Dengan demikian, karya yang mereka hasilkan tidak berhenti hanya sebagai tugas akademik, melainkan bisa menjadi pintu masuk ke dunia profesional.
Archiversary Exhibition tahun ini sekaligus menjadi refleksi perjalanan tiga tahun Program Studi Arsitektur Unimus. Dalam usia yang masih muda, prodi ini terus berupaya memperkuat kualitas akademik sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha