PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional bergengsi, UAH International Super Series V. Digelar selama empat hari, sejak 26 hingga 29 Juni 2025, di Edutorium KH. Ahmad Dahlan, kompetisi ini mempersatukan atlet dari tujuh negara melalui olahraga tenis meja.
Acara tersebut bukan hanya ajang adu teknik dan strategi, tetapi juga menjadi momen memperkuat semangat persatuan dan sportivitas antarbangsa. Atmosfer penuh energi dan solidaritas terlihat jelas sejak hari pertama pertandingan digelar.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, yang hadir pada acara penutupan, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet dan kontingen yang telah berpartisipasi. Ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi tentang sportivitas dan persaudaraan internasional,” ucap Dito, sapaan akrab Menpora, Minggu (29/6).
Dito juga menyinggung persiapan Indonesia menghadapi SEA Games yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini. “Seleksi nasional sudah kami laksanakan. Dalam waktu dekat, tim pelatnas tenis meja akan segera dibentuk untuk mempersiapkan kompetisi regional,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah sangat serius dalam membina cabang olahraga tenis meja. “Kami berkomitmen untuk membangkitkan kembali kejayaan tenis meja Indonesia agar mampu bersaing di tingkat Asia maupun dunia,” tegasnya.
Baca juga, Tiga Konsekuensi Penggunaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)
Dari sisi kompetisi, Jiang Su Green View Epe.Co.Ltd asal Tiongkok berhasil keluar sebagai Juara Umum I, disusul oleh Garuda Jaya Hong Kong di posisi kedua dan Thonbury University Thailand di posisi ketiga. Klub asal Tiongkok tersebut membawa pulang hadiah utama sebesar USD12.000.
Salah satu pemain Jiang Su Green View, Cai Wei, mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya atas pencapaian tim. “Kami sangat bahagia. Kami menantikan pertandingan selanjutnya. Kunci kemenangan kami adalah kekompakan dan dukungan antartim,” katanya.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia, yang menurutnya sangat ramah dan menyenangkan. “Ini kali ketiga saya datang ke Indonesia, dan saya selalu senang kembali ke sini,” ujarnya.
Dari dalam negeri, klub Onic Sport Indonesia juga turut unjuk gigi. Salah satu atletnya, Gusti Syaiful Dasrizal, menyebut edisi kelima ini sebagai yang paling menantang. “Persaingan sangat ketat. Banyak pemain asing yang tampil luar biasa. Ada tujuh negara yang ikut serta. Ini pengalaman yang luar biasa,” ucapnya.
Gusti menambahkan bahwa ke depan, Onic Sport akan mempersiapkan diri lebih matang agar mampu bersaing lebih optimal. “Kami akan terus belajar dari kompetisi ini dan mengevaluasi segala hal untuk hasil yang lebih baik di masa depan,” ujarnya optimistis.
Kontributor : Alfina
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
