Meriah dan Penuh Makna! Ribuan Warga Padati Milad ke-108 ‘Aisyiyah Banyumas, Gaungkan Dakwah Ketahanan Pangan

PWMJATENG.COM, Banyumas – Ribuan peserta memadati Lapangan Kodim 0701 Banyumas dalam peringatan Milad ke-108 ‘Aisyiyah yang digelar Ahad, 22 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung semarak sekaligus khidmat dengan mengusung tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional.”
Ketua Panitia Milad, Ratifah, menyampaikan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bentuk konsistensi ‘Aisyiyah dalam mendorong peran strategis perempuan. “Ini adalah momentum penguatan peran perempuan dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkemajuan,” tegasnya.
Kegiatan dibuka dengan jalan sehat yang melibatkan lebih dari 1.700 peserta dari berbagai unsur. Mereka berasal dari organisasi otonom Muhammadiyah, PCA se-Banyumas, PAUD ‘Aisyiyah, panti asuhan, relawan LLHPB, Kokam, serta tenaga kesehatan. Rute jalan sehat melintasi titik-titik strategis kota seperti Alun-Alun Purwokerto, Pasar Manis, hingga Jalan Bank, lalu kembali ke Lapangan Kodim.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas, M. Thohar, secara langsung melepas peserta. Ia mengapresiasi militansi ‘Aisyiyah dalam memperkuat basis dakwah sosial dan ketahanan keluarga. “Perempuan ‘Aisyiyah telah menjadi tiang kekuatan dakwah Muhammadiyah,” katanya dalam sambutan.
Pemerintah Kabupaten Banyumas turut memberikan dukungan. Nungky Harry Rachmat, mewakili bupati, menyatakan tema milad sejalan dengan arah pembangunan daerah. Ia menilai bahwa sinergi antara ‘Aisyiyah dan lembaga lokal sangat penting untuk membangun desa yang tangguh. “Ketahanan pangan dan pemberdayaan perempuan menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga, Kalender Hijriah Global Tunggal
Acara puncak ditandai dengan pidato milad dari Ketua PDA Banyumas, Zakiyah. Ia menekankan bahwa gerakan ‘Aisyiyah tak hanya bergerak di ranah keagamaan, melainkan juga aktif dalam isu-isu kemanusiaan, lingkungan, dan ketahanan pangan.
“Perempuan ‘Aisyiyah adalah ujung tombak gerakan ketahanan pangan berbasis komunitas. Kita harus membangun desa dengan pendekatan keislaman yang rahmatan lil-‘alamin,” ucap Zakiyah. Ia juga menegaskan pentingnya konsep Qaryah Thayyibah sebagai strategi membumikan Islam dalam kehidupan masyarakat desa.

Dalam pidatonya, Zakiyah mengutip teologi Al-Ma’un sebagai fondasi dakwah praktis. Menurutnya, Islam bukan hanya untuk dihafal, tetapi harus menjadi solusi konkret atas persoalan sosial. “Kita harus menjawab tantangan kemiskinan dan ketimpangan melalui dakwah kemanusiaan,” imbuhnya.
Suasana kian meriah saat sesi pembagian doorprize berlangsung. Ratusan peserta antusias mengikuti undian berhadiah yang dibagikan langsung oleh para tokoh. Hadiah utama berupa tiga unit sepeda, kompor gas, dan peralatan elektronik menjadi daya tarik tersendiri. Kehadiran Begya Band yang membawakan lagu-lagu energik menambah semarak suasana.
Panitia Milad menyampaikan terima kasih kepada para sponsor dan mitra yang telah memberikan dukungan, baik secara moril maupun materiil. Di antaranya: Universitas Muhammadiyah Purwokerto, PDM Banyumas, BSI Purwokerto, Baznas, BMT Dana Mentari, BMT Buana Mas, RSI Purwokerto, serta UMKM lokal seperti Kripik Eco 21.
Apresiasi khusus juga diberikan kepada Lazismu, Majelis PAUD Dasmen, SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto, KSU ‘Aisyiyah, dan para relawan LLHPB, Kokam, IMMawati, dan IPMawati yang turut menyukseskan kegiatan.
Kontributor : Rhani
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha