
PWMJATENG.COM, Magelang – Suasana berbeda terlihat di halaman SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (SMP Mutual) Kota Magelang pada Senin (21/4/2025). Dalam rangka memperingati Hari Kartini, sekolah ini menggelar kegiatan bertema BASKARA (Bersama Kita Semarakkan Kartini Day) dengan penuh semangat dan kreativitas.
Kegiatan dimulai dengan upacara bendera yang seluruh rangkaian acaranya menggunakan bahasa Jawa. Tidak hanya siswa, para guru dan karyawan turut ambil bagian dalam upacara tersebut. Yang menarik, para siswa tampil memukau dalam balutan pakaian adat dari berbagai daerah dan juga cosplay tokoh-tokoh pahlawan nasional.
Kepala SMP Mutual, Wasi’un, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Mutual. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk merayakan Hari Kartini, tetapi juga menjadi sarana edukasi kebangsaan dan penguatan karakter siswa.
“Kita tidak mewajibkan memakai pakaian adat atau cosplay pahlawan, tetapi kami memberikan ruang agar siswa bisa berkreasi dan menampilkan yang terbaik. Nantinya, penampilan mereka juga akan dinilai,” ujar Wasi’un.
Selain penampilan pakaian adat dan cosplay, kegiatan juga diramaikan dengan berbagai lomba antar kelas. Lomba yang digelar antara lain lomba baca puisi, paduan suara lagu nasional, dan penampilan pakaian adat paling unik.
Baca juga, Tembus Rp75 Miliar, Lazismu Jateng Cetak Rekor Penghimpunan pada Ramadan 1446 H!
Wasi’un berharap melalui kegiatan semacam ini, siswa dapat memahami semangat perjuangan Kartini dalam menuntut ilmu. Ia juga mengingatkan bahwa dalam sejarah Muhammadiyah, terdapat sosok Nyai Ahmad Dahlan atau Nyai Walidah yang berperan penting dalam memajukan pendidikan perempuan melalui organisasi Aisyiyah.

“Kartini memang tokoh nasional perempuan yang hebat, tapi di Muhammadiyah kita juga punya Nyai Walidah. Beliau adalah sosok pendobrak yang memperjuangkan pendidikan perempuan sejak awal berdirinya Aisyiyah,” tambahnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme siswa dalam berpartisipasi. Lionel, siswa kelas VII, mengenakan pakaian adat Papua. Ia mengaku sengaja memilih pakaian tersebut karena ingin tampil beda dan memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada teman-temannya.
“Saya pilih pakaian adat Papua karena terlihat unik dan belum banyak yang memakainya. Semoga teman-teman bisa tahu dan tertarik dengan budaya Papua,” ucap Lionel dengan semangat.
Sementara itu, Daffa Sandi, siswa kelas VII dari program boarding, memilih tampil sebagai Kyai Ahmad Dahlan. Ia menuturkan bahwa sosok Kyai Dahlan sangat menginspirasi karena perjuangannya dalam pendidikan dan dakwah.
“Saya sengaja cosplay Kyai Ahmad Dahlan karena beliau sangat berjasa dalam pendirian Muhammadiyah. Semoga teman-teman juga bisa mengenal lebih dekat sosok beliau dan terinspirasi,” ujar Daffa.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha