Merawat Kemabruran Haji
PWMJATENG.COM – Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Menunaikan haji ke Baitullah adalah impian setiap Muslim. Namun, lebih dari sekadar perjalanan spiritual, tantangan sesungguhnya terletak pada bagaimana seorang haji dapat merawat kemabruran hajinya setelah kembali ke tanah air. Kemabruran haji adalah tanda bahwa ibadah haji seseorang diterima oleh Allah Swt. dan tercermin dalam perubahan perilaku yang lebih baik.
1. Memahami Arti Kemabruran Haji
Kemabruran haji adalah kondisi di mana ibadah haji seseorang diterima oleh Allah Swt. dan membuahkan perubahan positif dalam dirinya. Rasulullah Saw. bersabda, “Haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kemabruran haji dapat dilihat dari peningkatan kualitas keimanan, ketaqwaan, dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjaga Integritas dan Akhlak
Salah satu tanda kemabruran haji adalah perubahan dalam perilaku dan akhlak. Seorang yang mabrur hajinya akan semakin berhati-hati dalam menjaga integritas dan akhlaknya. Hal ini meliputi kejujuran, keadilan, kerendahan hati, serta kepedulian terhadap sesama. Akhlak yang mulia menjadi cerminan dari ibadah haji yang diterima.
Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.” (QS. An-Nahl: 90). Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Kemabruran haji juga tercermin dari peningkatan kualitas ibadah seorang Muslim. Seorang yang mabrur hajinya akan semakin rajin dalam melaksanakan ibadah wajib seperti salat lima waktu, puasa, zakat, serta memperbanyak ibadah sunnah seperti Salat Tahajud, Salat Duha, dan membaca Al-Qur’an. Ibadah yang dilakukan dengan penuh khusyuk dan keikhlasan akan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Baca juga, Memakmurkan Masjid Muhammadiyah
Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang salat dua belas rakaat sehari semalam selain salat fardu, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim). Hadis ini menunjukkan pentingnya memperbanyak ibadah sunnah untuk meraih kemabruran haji.
4. Menjaga Hubungan Sosial
Seorang haji yang mabrur juga akan semakin menjaga hubungan sosialnya dengan baik. Ia akan menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap sesama, mempererat silaturahmi, serta aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Membantu sesama, baik dengan tenaga, harta, maupun ilmu, adalah salah satu cara untuk merawat kemabruran haji.
Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan pentingnya sikap peduli dan membantu sesama dalam menjaga kemabruran haji.
5. Menghindari Perbuatan Dosa dan Maksiat
Kemabruran haji juga berarti menghindari perbuatan dosa dan maksiat. Seorang yang mabrur hajinya akan semakin menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Menjaga diri dari perbuatan dosa adalah tanda bahwa ibadah haji yang dilakukan membawa perubahan positif dalam diri seorang Muslim.
Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman, “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa: 69). Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya untuk menjaga kemabruran haji.
Menjaga kemabruran haji adalah tugas mulia yang harus diemban oleh setiap Muslim setelah menunaikan ibadah haji. Dengan menjaga integritas dan akhlak, meningkatkan kualitas ibadah, menjaga hubungan sosial, serta menghindari perbuatan dosa dan maksiat, seorang Muslim dapat merawat kemabruran hajinya dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keikhlasan untuk menjaga kemabruran haji dan meraih keridaan Allah Swt.
Editor : M Taufiq Ulinuha