Kolom

Menjadikan Ramadan sebagai Momentum Terbaik Sebelum Terlambat

Menjadikan Ramadan sebagai Momentum Terbaik Sebelum Terlambat

Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)

PWMJATENG.COM – Ramadan adalah tamu agung yang selalu kembali pada waktunya. Namun, apakah kita pasti bertemu lagi dengannya? Setiap tahun, kita menyambut bulan suci ini dengan harapan mendapatkan ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah ﷻ. Namun, ada satu kenyataan pahit yang sering kita lupakan: Ramadan akan datang kembali, tetapi kita mungkin sudah tiada.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Hari-hari Ramadan berlalu dengan cepat, seolah waktu berlari tanpa henti. Setiap tahunnya, kita menyaksikan banyak saudara kita yang tahun lalu masih bersama kita, kini telah tiada. Bisa jadi, tahun ini adalah Ramadan terakhir kita, dan kita tidak akan sempat lagi memperbaiki amal di Ramadan berikutnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

“Celakalah seseorang yang mendapati bulan Ramadan tetapi tidak mendapatkan ampunan Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Betapa meruginya orang yang lalai dalam Ramadan. Setiap detik dalam bulan ini adalah ladang pahala. Ada pintu surga yang terbuka lebar, ada maghfirah (ampunan) yang Allah tawarkan, dan ada kesempatan untuk menghapus dosa-dosa masa lalu.

Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:

“Allah menjadikan Ramadan sebagai arena perlombaan bagi hamba-Nya dalam ketaatan demi meraih ridha-Nya. Sebagian bersegera dan meraih kemenangan, sementara yang lain tertinggal dan merugi. Sungguh mengherankan orang yang masih bermain-main dan tertawa di hari ketika orang-orang bertakwa meraih kemenangan, dan orang-orang yang lalai menderita kerugian.”

Baca juga, Muhammadiyah Siapkan Ribuan Titik, Berikut Lokasi Salat Idulfitri Tahun 2025 se-Jawa Tengah

Jika kita yakin bahwa ini adalah Ramadan terakhir kita, bagaimana kita akan menjalankannya? Akankah kita tetap bermalas-malasan dalam beribadah? Ataukah kita akan bersungguh-sungguh seperti seseorang yang menjalani ibadah perpisahan?

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ

“Jika engkau berdiri untuk shalat, maka shalatlah seperti shalat perpisahan.” (HR. Ibnu Majah)

Sungguh, Ramadan yang kita jalani hari ini bisa jadi adalah Ramadan terakhir kita. Mari kita sempurnakan puasa kita, perbanyak tilawah Al-Qur’an, tegakkan shalat malam, perbanyak doa dan istighfar, serta berikan yang terbaik dalam setiap amal saleh.

Di malam-malam terakhir Ramadan, terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu Lailatulqadar. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk memperbanyak doa:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi)

Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini. Mari kita manfaatkan sisa Ramadan dengan sebaik-baiknya, sebelum pintunya tertutup dan kesempatan ini tidak kembali lagi.

Ya Allah, jangan jadikan Ramadan ini sebagai Ramadan terakhir kami. Jika Engkau takdirkan kami untuk bertemu Ramadan lagi, jadikanlah kami hamba yang lebih baik. Namun jika ini Ramadan terakhir kami, ampunilah dosa-dosa kami dan terimalah amal ibadah kami. Aamiin.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE