PWMJATENG.COM, Surakarta – Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang aktif berkontribusi dalam pengembangan Kampung Edukasi Durensari, Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini menunjukkan sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan dampak positif.
Mahasiswa dari berbagai program studi di UMS terlibat dalam kegiatan ini, di antaranya Dewangga Saifullah Putra Subardi, Veri Mahendra Pratama, Fauzan Luthfia Nafsah, Luluk Tazkia Kamila, Fitri Azahra’ Naiyarista, dan Keiza Maulida Rahma Meyva. Mereka mengikuti berbagai kegiatan yang telah direncanakan oleh tim pengabdian, termasuk digitalisasi promosi, pembuatan virtual tour di website, digitalisasi database, edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA), pelatihan pembuatan berita, perancangan instalasi spot foto, dan edukasi mengenai rumah biogas.
Fitri Azahra’ Naiyarista, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS, mengungkapkan bahwa pengalaman dalam pengabdian ini sangat berharga. Ia merasa dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di kelas ke dalam praktik nyata. “Kita dapat merasakan tantangan yang nyata di lapangan serta memahami kebutuhan masyarakat yang sebenarnya,” ungkapnya pada Jumat (4/10).
Selain itu, Fitri juga aktif memantau pembangunan yang direncanakan, melakukan wawancara dengan warga desa, serta membantu membersihkan museum. Ia menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian ini. “Mahasiswa bisa menjadi penggerak perubahan di masyarakat, memberikan solusi dari sudut pandang akademis, serta meningkatkan hubungan antara kampus dan masyarakat,” lanjutnya.
Baca juga, Pemimpin yang Suul Khuluq: Bahaya Bagi Umat dan Bangsa
Dengan keterlibatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dari masyarakat. Keiza Maulida Rahma Meyva, mahasiswa lainnya, merasa bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan Kampung Edukasi. Ia menyatakan, “Saya dapat mengasah keterampilan dalam mengembangkan soft skill, seperti membuat video sebagai co-director dalam pembuatan video, serta meningkatkan kemampuan berinteraksi.”
Selama pengabdian, Keiza dan rekan-rekannya ditawarkan untuk menginap di homestay yang disediakan oleh warga desa. Mereka juga berkeliling untuk melihat perkembangan proyek pembangunan yang tengah berlangsung.
Ketua Tim Pelaksana Pengabdian, Agus Triyono, menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa yang telah bersedia membantu dalam program pengembangan Kampung Edukasi Durensari. “Terima kasih atas partisipasi mahasiswa yang sudah berkenan untuk membantu menerapkan ilmu di dalam kelas menjadi implementatif di lapangan, khususnya untuk pengembangan desa,” tuturnya.
Sebagai bentuk penghargaan, mahasiswa yang berpartisipasi dalam pengabdian ini akan mendapatkan rekognisi konversi minimal 6 SKS. Dengan demikian, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan antara dunia akademis dan masyarakat, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat, menjadikan mereka agen perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.
Kontributor : Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha